TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menyerang pelabuhan Ukraina sehari setelah menarik diri dari kesepakatan untuk ekspor biji-bijian Laut Hitam yang aman, Selasa, 18 Juli 2023.
Rusia mengatakan pihaknya menghantam penyimpanan bahan bakar di Odesa dan sebuah pabrik pesawat tak berawak di sana, sebagai bagian dari "serangan balas dendam massal" atas serangan oleh Ukraina ke jembatan Krimea.
Tak lama setelah jembatan itu dihantam pada hari Senin, Moskow menarik diri dari perjanjian biji-bijian yang berumur satu tahun, sebuah langkah yang menurut PBB berisiko menciptakan kelaparan di seluruh dunia.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan ada "sejumlah ide yang dilontarkan" untuk membantu membawa biji-bijian dan pupuk Ukraina dan Rusia ke pasar global. Keputusan Moskow menimbulkan kekhawatiran terutama di Afrika dan Asia tentang kenaikan harga pangan dan kelaparan .
Kesepakatan Laut Hitam ditengahi oleh AS dan Turki pada Juli tahun lalu untuk memerangi krisis pangan global yang diperburuk oleh invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 dan blokade pelabuhan Ukraina. Kedua negara itu adalah pengekspor biji-bijian utama dunia.
"Kami berjuang untuk keamanan global dan untuk petani Ukraina kami" dan mengerjakan opsi untuk menjaga komitmen pada pasokan makanan, kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato video malamnya.
Moskow menolak seruan Ukraina untuk mengizinkan pengiriman dilanjutkan tanpa partisipasi Rusia, dengan Kremlin secara terbuka mengatakan kapal yang memasuki daerah itu tanpa jaminannya akan berada dalam bahaya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, "Kita berbicara tentang area yang dekat dengan zona perang. Tanpa jaminan keamanan yang sesuai, risiko tertentu muncul di sana. Jadi, jika ada sesuatu yang diformalkan tanpa Rusia, risiko ini harus diperhitungkan. "
Rusia mengatakan dapat kembali ke kesepakatan biji-bijian, tetapi hanya jika tuntutannya dipenuhi agar peraturan dilonggarkan untuk ekspor makanan dan pupuknya sendiri, yang sudah memungkinkan Rusia untuk menjual makanan.
Puing-puing yang berjatuhan dan gelombang ledakan merusak beberapa rumah dan infrastruktur pelabuhan Odesa, menurut komando militer operasional selatan Ukraina. Pihak berwenang di Mykolaiv, pelabuhan lain, menggambarkan kebakaran serius di sana.
Angkatan udara Ukraina mengatakan enam rudal Kalibr dan 31 dari 36 pesawat tak berawak ditembak jatuh.
Enam minggu sejak Ukraina meluncurkan serangan balasan di timur dan selatan, Rusia melakukan serangan darat di timur laut. Moskow mengatakan serangan Ukraina telah gagal.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah maju hingga 2 km (1,2 mil) ke arah Kupiansk, persimpangan kereta api penting di wilayah timur laut Kharkiv.
Namun Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar mengatakan inisiatif di daerah itu telah beralih ke pasukan Ukraina.
REUTERS
Pilihan Editor Eks PM Israel: AS Bukan Lagi Sekutu Terdekat Kami