TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Volodymyr Zelensky memperingatkan rakyatnya bahwa Rusia mengerahkan semua sumber daya untuk menghentikan upaya pasukan Ukraina melakukan serangan balasan.
“Kita semua harus memahami dengan sangat jelas, sejelas mungkin, bahwa pasukan Rusia di wilayah selatan dan timur melakukan semua yang mereka bisa untuk menghentikan tentara kita,” kata Zelensky dalam pidato video malamnya setelah memimpin pertemuan dengan para komandan tertinggi, Jumat, 14 Juli 2023.
"Dan setiap seribu meter kita maju, setiap keberhasilan setiap brigade tempur patut kita syukuri."
Militer Ukraina mengklaim merebut kemenangan di front selatan. Ukraina melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali petak-petak tanah di Ukraina timur dan selatan yang dikuasai Rusia dalam invasi yang diluncurkan pada Februari 2022.
Mereka berfokus pada merebut desa-desa di tenggara dalam perjalanan menuju Laut Azov dan daerah-daerah dekat kota timur Bakhmut, yang dikuasai pasukan Rusia pada Mei setelah pertempuran berbulan-bulan.
Namun Rusia juga mengklaim memukul mundur serangan Ukraina di wilayah timur Donetsk, termasuk di sekitar Bakhmut.
Jenderal Oleksander Tarnavskyi, komandan pasukan Ukraina di selatan, mengatakan pasukannya "secara sistematis memindahkan musuh dari posisi mereka".
Ia juga mengatakan, tentara Rusia yang setidaknya 200.
"Di selatan, situasinya sangat sulit untuk maju menuju Berdiansk," analis militer Serhiy Hrabskyi mengatakan kepada radio Ukraina NV, mengacu pada sebuah pelabuhan di Laut Azov. Pasukan Ukraina berharap bisa memotong jembatan darat menuju semenanjung Krimea yang dianeksasi.
"Mereka bergerak di desa Robotyne. Musuh memberikan perlawanan untuk menghentikan gerak maju kami ke selatan."
Kementerian Pertahanan Rusia, dalam laporan hariannya, mengatakan pasukannya telah memukul mundur 16 serangan Ukraina di front timur, termasuk di dekat kota Maryinka yang telah lama diperebutkan dan di desa strategis Klishchiivka, di pinggiran selatan Bakhmut.
REUTERS
Pilihan Editor Dikecam Israel, Demonstran Swedia Batal Bakar Kitab Suci Yahudi