Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Orang di Bosnia Gelar Pawai Memperingati Pembantaian Massal 1995

Reporter

image-gnews
Seorang perempuan memeluk makam anggota keluarganya pada peringatan pembunuhan warga muslim di Sarajevo, Bosnia and Herzegovina, 11 Juli 2015. Pada 20 tahun lalu tentara Serbia membunuh lebih dari 8.000 warga muslim. AP/Marko Drobnjakovic
Seorang perempuan memeluk makam anggota keluarganya pada peringatan pembunuhan warga muslim di Sarajevo, Bosnia and Herzegovina, 11 Juli 2015. Pada 20 tahun lalu tentara Serbia membunuh lebih dari 8.000 warga muslim. AP/Marko Drobnjakovic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan orang menggelar pawai perdamaian yang digelar melalui hutan di Bosnia timur. Pawai ini mengenang pembantaian Srebrenica tahun 1995, satu-satunya genosida yang diakui Eropa sejak Perang Dunia II.

Pawai tahunan sepanjang 100 kilometer yang diadakan pada hari Sabtu menelusuri kembali rute yang diambil oleh ribuan pria dan anak laki-laki dari kelompok etnis Bosniak. Sebagian besar peserta pawai adalah Muslim, yang dibantai ketika mereka mencoba melarikan diri dari Srebrenica setelah ditangkap oleh orang Serbia Bosnia. 

Pawai tersebut merupakan bagian dari beberapa peristiwa sebelum tanggal untuk memperingati pembantaian pada 11 Juli. Hampir 4.000 orang bergabung dalam pawai tahun ini, menurut penyelenggara. Peristiwa itu terjadi ketika ketegangan etnis di Bosnia terus berlanjut, dengan orang-orang Serbia Bosnia secara terbuka menyerukan pemisahan.

“Saya datang ke sini untuk mengingat saudara laki-laki saya dan teman-teman saya, kawan perang, yang tewas di sini,” kata Resid Dervisevic, salah satu peserta pawai. “Saya percaya itu adalah kewajiban saya, kewajiban kita untuk melakukan ini, untuk memelihara dan menjaga (ingatan kita).”

Osman Salkic, penyintas Srebrenica lainnya juga turut mengenang peristiwa tragis itu. "Perasaan campur aduk ketika Anda datang ke sini, ke tempat ini, ketika Anda tahu bagaimana orang terbaring (mati) di sini pada tahun 1995 dan seperti apa situasinya hari ini," katanya. 

Konflik Bosnia meletus pada 1992 setelah bekas Yugoslavia pecah. Saat itu suku Serbia Bosnia melancarkan pemberontakan dan perampasan tanah untuk membentuk negara mereka sendiri dan bergabung dengan Serbia.

Lebih dari 100.000 orang tewas sebelum konflik berakhir pada 1995. Pada Juli 1995, lebih dari 8.000 laki-laki Bosniak dipisahkan oleh tentara Serbia dari istri, ibu dan saudara perempuan. Mereka dikejar melalui hutan di sekitar Srebrenica dan dibunuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentara Serbia Bosnia membuang mayat korban di banyak kuburan massal yang tersebar di sekitar kota timur dalam upaya untuk menyembunyikan bukti kejahatan tersebut.

Pengadilan kejahatan perang PBB di Den Haag, Belanda, telah menghukum seumur hidup pemimpin politik Serbia Bosnia Radovan Karadzic dan mantan komandan militer Ratko Mladic karena mendalangi genosida. Sejauh ini, sisa-sisa lebih dari 6.600 orang telah ditemukan dan dikuburkan di pemakaman peringatan yang luas dan terus berkembang di luar Srebrenica.

Jenazah 30 korban lagi akan dimakamkan di sana pada Selasa karena sisa-sisa korban yang baru diidentifikasi terus digali dari kuburan massal. Para korban dimakamkan kembali setiap tahun pada 11 Juli, hari dimulainya pembunuhan pada 1995.

REUTERS 

Pilihan Editor: Penyiar BBC Dituding Lakukan Penyimpangan Seksual dengan Korban Remaja

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahkamah Dunia Sidangkan Keberatan Rusia untuk Kasus Genosida Ukraina

4 hari lalu

Ilustrasi Rusia - Ukraina. REUTERS/Dado Ruvic
Mahkamah Dunia Sidangkan Keberatan Rusia untuk Kasus Genosida Ukraina

Para pejabat Rusia terus menuduh Ukraina melakukan genosida untuk membenarkan invasi mereka.


Pebasket Jerman Dennis Schroder Jadi Pemain Terbaik FIBA World Cup 2023

11 hari lalu

Pebasket Jerman Dennis Schroder dan rekan setimnya mengangkat trofi setelah menjuarai FIBA World Cup 2023 dengan mengalahkan Serbia 83-77 pada babak final, Minggu, 10 September 2023, di Mall of Asia Arena, Manila, Filipina. REUTERS/Eloisa Lopez
Pebasket Jerman Dennis Schroder Jadi Pemain Terbaik FIBA World Cup 2023

Dennis Schroder mencetak rata-rata 17,9 poin per pertandingan di FIBA World Cup 2023.


Kalahkan Serbia 83-77, Timnas Basket Jerman Rebut Medali Emas FIBA World Cup 2023

11 hari lalu

Dennis Schroder dari Jerman beraksi bersama Aleksa Avramovic dari Serbia dalam Piala Dunia FIBA 2023 antara Jerman vs Serbia di Mall of Asia Arena, Manila, Filipina, Ahad, 10 September 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Kalahkan Serbia 83-77, Timnas Basket Jerman Rebut Medali Emas FIBA World Cup 2023

Dennis Schroder mencetak poin terbanyak bagi Jerman di final FIBA World Cup 2023.


Pemimpin Serbia Bosnia Tolak Kunjungan Utusan Perdamaian Internasional

14 hari lalu

Pemimpin Serbia Bosnia Milorad Dodik. REUTERS
Pemimpin Serbia Bosnia Tolak Kunjungan Utusan Perdamaian Internasional

Pemimpin separatis Serbia Bosnia Milorad Dodik mengatakan bahwa polisi telah diperintahkan menangkap dan mendeportasi utusan perdamaian internasional


Binaragawan Bosnia Gelar Siaran Langsung Saat Bunuh Istri dengan Sadis

40 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan dengan senjata tajam. news18.com
Binaragawan Bosnia Gelar Siaran Langsung Saat Bunuh Istri dengan Sadis

Seorang binaragawan Bosnia membunuh mantan istrinya dengan sadis dan menyiarkannya langsung di Instagram.


Serbia Hentikan Sementara Ekspor Peralatan Militer

15 Juli 2023

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Serbia Hentikan Sementara Ekspor Peralatan Militer

Serbia memutuskan menghentikan ekspor segala kebutuhan militer selama 30 hari ke depan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.


Profil Novak Djokovic, Petenis yang Mencoba Meraih Gelar Kedelapan Wimbledon

14 Juli 2023

Petenis Serbia Novak Djokovic terjatuh saat mengembalikan pukulan lawannya asal Poladina Hubert Hurkacz dalam pertandingan babak 16 besar Wimbledon di All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, 10 Juli 2023. REUTERS/Dylan Martinez
Profil Novak Djokovic, Petenis yang Mencoba Meraih Gelar Kedelapan Wimbledon

Novak Djokovic Berpotensi meraih juara Wimbeldon ke-8 jika menang tahun ini.


Al Hilal Ajukan Penawaran untuk Gelandang Lazio Sergej Milinkovic-Savic

11 Juli 2023

Pemain Lazio Sergej Milinkovic-Savic. REUTERS/Alberto Lingria
Al Hilal Ajukan Penawaran untuk Gelandang Lazio Sergej Milinkovic-Savic

Sergej Milinkovic-Savic menolak perpanjangan kontrak di Lazio.


Zelensky dan Presiden Polandia Memperingati Pembantaian Perang Dunia II

10 Juli 2023

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Patriark Ekumenis Bartholomew I di Istanbul, Turki 8 Juli 2023. REUTERS/Murad Sezer
Zelensky dan Presiden Polandia Memperingati Pembantaian Perang Dunia II

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Pemimpin Polandia Andrzej Duda bersama-sama menandai peringatan pembantaian era Perang Dunia II, yang kerap membuat tegang hubungan kedua negara.


Kepala Otorita IKN Bambang Susantono Bertemu Presiden Kazakhstan

7 Juli 2023

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, menjadi tamu kehormatan pada Forum Walikota Internasional memperingati 25 tahun usia Kota Astana pada 5 Juli 2023 di Gedung Kongres Astana, Kazahstan. Foto dok. KBRI Astana
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono Bertemu Presiden Kazakhstan

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono bertemu Presiden Kazakhstan, Tokayev, daat peringatan hari jadi 25 tahun Kota Astana.