Perang Drone
Drone-drone digunakan secara luas dalam perang-perang di Yaman, Suriah, dan Nagorno-Karabakh, tetapi tidak pernah lebih banyak daripada di Ukraina, kata para pejabat.
"Ini benar-benar sebuah perang drone yang belum pernah terjadi,” kata Fedorov, sambil menambahkan bahwa inovasi teknologi militer Ukraina telah berkembang pesat sejak invasi Rusia.
Ukraina telah meluncurkan proyek urun dana tahun lalu yang bertujuan untuk menciptakan sebuah “Tentara Drone” yang berkembang menjadi program negara yang mencakup apa pun dari produksi pesawat nirawak hingga pelatihan pilot-pilot drone.
"Beberapa bulan setelah invasi skala penuh dimulai, semua orang menyadari bahwa cara paling efektif untuk melakukan pengintaian dan mengalahkan musuh adalah pesawat tanpa awak," kata brigadir jenderal Yurii Shchyhol.
Shchyhol, yang mengawasi pengadaan untuk program negara, mengatakan sejauh ini telah membeli 15.000 drone, dengan lebih banyak masuk melalui Kementerian Pertahanan dan lainnya dipasok oleh bantuan dan sukarelawan asing.
Jumlah total drone yang digunakan Ukraina dalam medan tempur tidak diketahui.
"Tujuan kami tahun ini adalah untuk membeli lebih dari 200.000 drone penyerang dan pengintai besar... Kami akan membeli drone sebanyak yang tersedia untuk pembelian di pasar," kata Shchyhol.
Fedorov mengatakan produksi drone sekarang berlangsung di seluruh Ukraina meskipun ada ancaman serangan udara Rusia, menambahkan bahwa para produsen telah diberitahu untuk menyebarkan pekerjaan ke berbagai lokasi dan menggunakan tempat perlindungan bom untuk bagian dari proses produksi.
“Kami melihat bahwa saat ini pendekatan seperti itu berhasil dan semua produsen terus bekerja dan rudal tidak mengenai produksi. Serangan memang terjadi, tetapi tidak dalam skala semacam itu,” katanya.
Lebih dari 80% drone yang dibeli adalah buatan Ukraina dan dirakit di Ukraina, tambah Fedorov.
Anatoliy Khrapchynskyi, yang bekerja di sebuah perusahaan yang mengembangkan teknologi peperangan elektronik, membandingkan pendekatan inovasi teknologi Ukraina dengan pendekatan Rusia.
Sementara pendekatan Rusia bersifat top-down dan didominasi oleh organisasi negara, katanya, pendekatan Ukraina didorong oleh sektor swasta dan melibatkan banyak perusahaan berukuran lebih kecil.
"Ada tujuh perusahaan yang dapat menjual drone ke negara saat kami memulai proyek ini tahun lalu. Hari ini jumlahnya 40 dan akan menjadi 50 pada akhir tahun," kata Fedorov.
Dia mengatakan modal ventura negara membantu memperluas produksi dalam negeri dan Ukraina memiliki keunggulan atas Rusia karena dapat berbagi teknologi dengan mitra asing dan tidak perlu khawatir tentang sanksi.
"Berkat dana tersebut, perusahaan mulai melokalkan produksi. Hari ini kami membeli suku cadang di seluruh dunia, termasuk di China. Tetapi lokalisasi secara bertahap terjadi," kata Fedorov.
REUTERS
Pilihan Editor: Polisi Hong Kong Tahan Empat Pria yang Dituduh Membantu Aktivis di Luar Negeri