TEMPO.CO, Jakarta - Polisi keamanan nasional Hong Kong pada Rabu, 5 Juli 2023, menangkap empat pria yang dituduh mendukung pembangkang di luar negeri dan mengadvokasi kemerdekaan dari China, dua hari setelah mengeluarkan surat perintah dan hadiah terhadap beberapa aktivis berbasis asing.
Keempat pria itu "diduga menerima dana dari perusahaan yang beroperasi, platform sosial, dan aplikasi seluler untuk mendukung orang-orang yang melarikan diri ke luar negeri dan terus terlibat dalam aktivitas yang membahayakan keamanan nasional", kata Departemen Keamanan Nasional Kepolisian Hong Kong dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu tidak secara khusus mengaitkan penangkapan itu dengan delapan surat perintah yang dikeluarkan awal pekan ini untuk para pembangkang terkemuka yang berbasis di luar negeri. Media lokal, mengutip sumber tanpa nama, menghubungkan orang-orang yang ditangkap itu dengan platform online yang dikenal sebagai "Punish Mee" yang diduga digunakan untuk memberikan bantuan keuangan kepada delapan aktivis Hong Kong di luar negeri yang dicari.
Pernyataan polisi mengutip "kecurigaan konspirasi untuk berkolusi dengan pasukan asing dan bertindak dengan niat menghasut" dan mengatakan orang-orang itu diduga melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional, yang diberlakukan di Hong Kong oleh Beijing pada 2020 menyusul pecahnya demonstrasi demokrasi.
"Mereka juga diduga berulang kali menerbitkan postingan dengan niat menghasut di platform media sosial, termasuk konten yang memprovokasi kebencian terhadap Otoritas Pusat (China) dan Pemerintah Daerah Administratif Khusus Hong Kong, dan menganjurkan "kemerdekaan Hong Kong", demikian pernyataan polisi.
Pernyataan itu tidak menyebutkan nama para tahanan.
Seorang saksi Reuters melihat Ivan Lam, mantan ketua kelompok pro-demokrasi Demosisto yang sekarang telah dibubarkan, dibawa ke dalam mobil polisi dari sebuah gedung industri di Distrik Kwai Chung Hong Kong pada Rabu. Reuters tidak dapat memastikan apakah dia termasuk di antara empat orang yang ditangkap yang disebutkan dalam pernyataan polisi Hong Kong.
Polisi mengatakan mereka menggeledah rumah dan kantor para tahanan dengan surat perintah pengadilan dan menyita beberapa dokumen terkait dan perangkat komunikasi elektronik.
Polisi menambahkan orang-orang itu ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut dan tidak mengesampingkan kemungkinan penangkapan lebih lanjut.