TEMPO.CO, Jakarta - Moskow mengatakan serangan pesawat tak berawak atau drone Ukraina di wilayah Rusia tidak akan mungkin tanpa bantuan Amerika Serikat dan NATO. Rusia melaporkan telah menjatuhkan lima pesawat tak berawak di dekat Moskow pada Selasa, 4 Juli 2023.
Sebaliknya, Ukraina menuduh Rusia merencanakan serangan ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikendalikan Moskow. Namun Rusia mengklaim Kyiv berencana menyerang fasilitas pembangkit nuklir terbesar di Eropa itu.
Moskow mengatakan penyerangan pesawat tak berawak tak mungkin dilakukan Ukraina tanpa bantuan Barat. Rusia mengutuk serangan itu sebagai "aksi teroris".
"Serangan ini tidak akan mungkin terjadi tanpa bantuan kepada rezim Kyiv oleh AS dan sekutu NATO-nya," kata Kementerian Luar Negeri Rusia. Rusia menuduh Barat sedang melatih operator drone dan memberikan intelijen yang diperlukan untuk melakukan serangan tersebut.
Serangan itu menandai insiden terbaru dari serangkaian serangan pesawat tak berawak baru-baru ini ke kota-kota Rusia yang dekat dengan perbatasan Ukraina. Moskow menuding serangan itu dilakukan oleh Kyiv.
Militer Rusia mengatakan telah menjatuhkan kelima drone dan tidak ada kerusakan atau korban jiwa dari serangan dini hari tersebut. Layanan darurat yang dikutip oleh kantor berita RIA Novosti milik pemerintah mengatakan salah satu drone "dilumpuhkan" di Kubinka, sekitar 40 kilometer dari bandara internasional Vnukovo. Serangan menyebabkan lalu lintas udara sempat terganggu. Pada awal Mei, dua drone ditembak jatuh di atas Kremlin. Pada bulan yang sama drone menghantam gedung tinggi Moskow.
Pada Selasa, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan serangan berbahaya Rusia terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Moskow. "Kami sepakat untuk menjaga situasi di bawah kendali maksimum bersama dengan pengawas nuklir PBB IAEA," ujar Zelensky dalam panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Kyiv mengklaim benda yang mirip dengan alat peledak ditempatkan di atap luar reaktor ketiga dan keempat di lokasi tersebut. "Mungkin mereka punya skenario lain. Tapi bagaimanapun, dunia melihatnya," kata Zelensky. "Radiasi adalah ancaman bagi semua orang di dunia."
Di Moskow, penasihat badan nuklir Rosatom Rusia, Renat Karchaa, mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa tentara Ukraina yang berencana menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia. Dia mengklaim Ukraina berencana menggunakan senjata presisi tinggi, jarak jauh serta drone.
CHANNEL NEWS ASIA
Pilihan Editor: Calon Kuat Presiden Taiwan Optimistis Mampu Jaga Perdamaian dengan China