TEMPO.CO, Jakarta - Pembatalan pemberontakan oleh kelompok tentara bayaran Grup Wagner Rusia pada akhir pekan menunjukkan kelemahan kepemimpinan Rusia dan skala kesalahan strategis Kremlin dalam mengobarkan perang di Ukraina, kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Senin, 26 Juni 2023.
Rusia berusaha untuk memulihkan ketenangan, Senin, setelah prajurit Wagner menghentikan gerak maju cepat di Moskow, menarik diri dari kota Rostov Rusia selatan yang direbut dan kembali ke pangkalan mereka pada Sabtu malam di bawah kesepakatan yang menjamin keselamatan mereka.
Komandan mereka, Yevgeny Prigozhin, akan pindah ke Belarusia berdasarkan kesepakatan yang dimediasi Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, kata Kremlin.
"Peristiwa akhir pekan adalah masalah internal Rusia, dan satu lagi demonstrasi dari kesalahan strategis besar yang dilakukan Presiden (Vladimir) Putin dengan aneksasi ilegal Krimea dan perang melawan Ukraina," kata Stoltenberg kepada wartawan dalam kunjungan ke Lithuania.
"Tentu saja, itu adalah demonstrasi kelemahan," tambahnya. "Ini menunjukkan kerapuhan rezim Rusia tetapi NATO tidak campur tangan dalam masalah itu, itu masalah Rusia."
Kebingungan atas peristiwa luar biasa akhir pekan itu telah membuat pemerintah Barat meraba-raba jawaban atas apa yang bisa terjadi selanjutnya di negara dengan persenjataan nuklir terbesar di dunia - dan perangnya di Ukraina.
Mikhail Mishustin, yang memimpin kabinet Putin sebagai perdana menteri yang ditunjuknya, Senin, mengakui bahwa Rusia telah menghadapi "tantangan terhadap stabilitasnya", dan menyerukan loyalitas publik.
Stoltenberg mengatakan NATO sedang memantau situasi di Belarusia dan, sekali lagi, mengutuk pengumuman Moskow untuk menyebarkan senjata nuklir di sana.
"Kami tidak melihat adanya indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir tetapi NATO tetap waspada," katanya, seraya menambahkan pencegahan NATO cukup kuat untuk menjaga keamanan rakyatnya di "dunia yang lebih berbahaya".
Pada saat yang sama, Stoltenberg meyakinkan Kyiv akan dukungan lanjutan NATO.
"Jika Rusia berpikir dapat mengintimidasi kami untuk mendukung Ukraina, itu akan gagal," katanya. "Kami mendukung Ukraina selama diperlukan."
Stoltenberg berada di Lithuania untuk menghadiri latihan yang akan menguji penguatan cepat kelompok tempur NATO pimpinan Jerman di negara itu menjadi seukuran brigade, sebuah unit militer yang terdiri dari hingga 5.000 tentara, sebuah skenario yang akan diberlakukan jika ketegangan meningkat. atau konflik dengan Rusia.
Dia menggambarkan latihan itu sebagai pesan yang jelas bahwa NATO siap mempertahankan setiap jengkal wilayah sekutu.
REUTERS
Pilihan Editor: Sejarah Awal Hari Anti Narkotika Internasional 26 Juni