Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muasal Grup Wagner, Korps Tentara Bayaran Rusia yang Sempat Melancarkan Pemberontakan Kecil

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Warga Rusia memotret pasukan Wagner, 24 Juni 2023. REUTERS/Stringer
Warga Rusia memotret pasukan Wagner, 24 Juni 2023. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Korps tentara bayaran yang direkrut dari mantan tahanan atau narapidana penjara Rusia atau yang juga dikenal dengan Grup Wagner. Pasukan yang telah bertempur di palagan paling berdarah selama 16 bulan di Ukraina tersebut saat ini dipimpin oleh Prigozhin. 

Seperti dilansir dari laman Reuters, pasukan Grup Wagner yang berisi tentara bayaran baru-baru ini melakukan pemberontakan kecil di Rusia. Pemimpin pasukan Wagner, Prigozhin mengklaim bahwa pemberontakan kilat tersebut bertujuan untuk menurunkan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu yang dianggap inkompeten karena telah menahan amunisi yang dimiliki oleh tentara Rusia sehingga menyebabkan kekacauan di palagan Ukraina. 

Dalam pemberontakan kilat tersebut, pasukan tentara bayaran Wagner sempat menguasai markas militer yang berada di area sebelah selatan di luar Ibu Kota Moskow tanpa adanya perlawanan senjata. Markas militer yang berada di kota Rostov tersebut berperan sebagai pusat logistik Rusia untuk keseluruhan invasi Rusia di Ukraina. 

Berdasarkan rekaman video yang didapat dari media sosial dengan metode OSINT atau Open Source Intelligence tersebut memperlihatkan bahwa penduduk Rostov terlihat berkerumun dengan tenang, sembari ada beberapa penduduk yang merekam kejadian di sekitar saat pasukan Wagner dengan kendaraan lapis bajanya berhasil merangsek masuk ke kota tersebut. 

Bahkan dalam cuplikan video tersebut juga terdapat seorang wanita yang bertanya kepada salah satu tentara bayaran Wagner. Dalam percakapannya, wanita tersebut tampak khawatir dengan situasi yang terjadi pada saat itu, tetapi tentara bayaran Wagner menenangkan wanita tersebut dengan mengatakan bahwa “Tidak akan ada perang saudara,”. 

Muasal Grup Wagner

Wagner Group atau Grup Wagner merupakan perusahaan swasta Rusia yang beroperasi di berbagai sektor, termasuk sektor militer dan keamanan. Seperti dilansir dari laman csis.org, perusahaan ini didirikan oleh Dmitry Utkin pada 2014 dan berkantor pusat di St. Petersburg, Rusia. 

Sebelum terbentuk, embrio Wagner telah ada dengan terbentuknya kelompok para-militer sekaligus perusahaan militer privat yang bernama Slavonic Corps di Hong Kong pada 2013 oleh dua pegawai perusahaan keamanan privat Rusia.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok atau korps militer tersebut memperoleh penugasan pertamanya di Suriah di bawah pimpinan Moran Security Group, yang pada saat itu diminta Rusia untuk membantu pemerintah Suriah dalam memerangi kelompok ISIS. Namun demikian, Moran Security Group dianggap inkompeten sehingga digantikan oleh Slavonic Corps yang merupakan cikal bakal Wagner Group. 

Namun demikian, upaya Slavonic Corps dalam membantu pemerintah Suriah dianggap gagal setelah permasalahan yang berkaitan dengan logistik dan kesalahan koordinasi. Dengan demikian, prajurit yang berhasil bertahan dikembalikan ke Rusia yang nantinya akan berubah menjadi Wagner Group. 

Berdasarkan artikel ilmiah yang ditulis oleh Christopher Faulkner dengan judul “Undermining Democracy and Exploiting Clients: The Wagner Group’s Nefarious Activities in Africa” menyebut saat ini tentara bayaran yang dimiliki oleh Wagner dikabarkan berjumlah sekitar 50.000 personel. Tentara bayaran tersebut mayoritas merupakan mantan tahanan penjara Rusia. 

Pelanggaran HAM 

Wagner Group juga menuai kritik atas pelanggaran hak asasi manusia yang dilaporkan terjadi selama konflik di mana mereka terlibat. Laporan tentang kekerasan, penindasan, dan pelanggaran hukum internasional oleh pasukan Grup Wagner telah muncul dalam beberapa tahun terakhir.

Selama berdiri sejak 2014, Grup Wagner telah terlibat dalam beberapa perang, termasuk Krisis Krimea, Perang Donbas yang terjadi mulai 2014 hingga 2022, Perang Suriah dari 2015 hingga 2019, Perang Saudara Sudan Selatan, hingga invasi Rusia atas Ukraina.  

REUTERS | CTC | CSIS.ORG
Pilihan editor : Zelensky Sebut Putin Ketakutan dan Sembunyi Saat Grup Wagner Memberontak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

2 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat. Freepik.com/Standret
Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan


Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

3 hari lalu

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.


Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

4 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y


Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

4 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatna. towardscience.com
Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengklaim Rusia masuk negara-negara terdepan dalam mengembangkan kecerdasan buatan.


Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

6 hari lalu

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) Samarkand, Uzbekistan, Sabtu 21 September 2024. Dok. PDIP
Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

Megawati Soekarnoputri memberikan kuliah umum di Universitas St. Petersburg, Rusia. Menyampaikan pesan perdamaian dan mengajak bertukar ilmu pengetahuan.


Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

7 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara pada 13 Juli 2023. Media pemerintah melaporkan, mengatakan senjata itu adalah inti dari kekuatan serangan nuklirnya dan peringatan bagi Amerika Serikat dan musuh lainnya. KCNA via REUTERS
Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

Rusia memperingatkan Barat bahwa mereka bisa menggunakan senjata nuklir jika diserang. Selain Rusia, deretan negara yang memiliki senjata nuklir terbanyak.


Rusia Minta Israel Hentikan Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata AS

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Sumber: aa.com.tr
Rusia Minta Israel Hentikan Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata AS

Menlu Rusia meminta agar pembunuhan warga Palestina dengan senjata AS dihentikan oleh Israel. Hukuman kolektif massal tak bisa diterima.


Respons Kematian Hassan Nasrallah, Milisi Irak Serang Pelabuhan Israel

7 hari lalu

Tangkapan video ketika Kelompok Perlawanan Islam di Irak meluncurkan dua drone kamikaze ke Pelabuhan Eilat Israel pada 29 September 2024.
Respons Kematian Hassan Nasrallah, Milisi Irak Serang Pelabuhan Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak menyerang Pelabuhan Eilat, Israel sebagai respons atas pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah.


Pembunuhan Hassan Nasrallah, Rusia: Picu Konsekuensi Dramatis di Timur Tengah

7 hari lalu

Puing-puing bangunan yang rusak  di lokasi serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 28 September 2024. Israel membunuh pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dalam serangan udara yang kuat di Beirut. REUTERS/Ali Alloush
Pembunuhan Hassan Nasrallah, Rusia: Picu Konsekuensi Dramatis di Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah oleh militer Israel.


Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

8 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

Kyiv khawatir perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan mengakibatkan hilangnya wilayah Ukraina.