TEMPO.CO, Jakarta - Tentara bayaran Rusia yang bersenjata berat mundur dari kota Rostov di Rusia selatan dalam semalam di bawah kesepakatan yang meredakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap otoritas Presiden Vladimir Putin dan menghentikan langkah mereka Moskow.
Pejuang Grup Wagner kembali ke markas mereka dengan imbalan jaminan keselamatan mereka dan pemimpinnya, Yevgeny Prigozhin, akan pindah ke Belarusia, sesuai dengan kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Namun, pemberontakan batal itu menimbulkan pertanyaan besar tentang cengkeraman Putin di negara yang telah dia pimpin dengan tangan besi selama lebih dari dua dekade.
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia Il Messaggero yang diterbitkan Minggu bahwa Putin telah menciptakan kondisi untuk pemberontakan Sabtu dengan membiarkan Prigozhin selama bertahun-tahun membangun tentara swasta yang tangguh.
“Mitos persatuan Rusia Putin telah berakhir. Eskalasi internal ini memecah belah pengerahan militer Rusia. Ini adalah hasil yang tak terelakkan ketika Anda mendukung dan membiayai legiun tentara bayaran,” kata Tarjani.
"Satu hal yang pasti: front Rusia lebih lemah dari kemarin. Saya harap perdamaian sekarang akan semakin dekat. Kita menunggu untuk melihat langkah Rusia selanjutnya di Ukraina".
Prigozhin, 62, mantan sekutu Putin yang pasukannya telah melakukan pertempuran paling berdarah dalam perang 16 bulan di Ukraina, mengatakan keputusannya untuk maju ke Moskow dimaksudkan untuk menyingkirkan komandan Rusia yang korup dan tidak kompeten yang dia salahkan karena merusak perang.
Dia terlihat meninggalkan markas militer distrik di Rostov - ratusan mil selatan Moskow - pada Sabtu malam dengan kendaraan sport. Keberadaannya pada Minggu tidak jelas.
Video yang dibagikan di media sosial dari Rostov semalam konon menunjukkan tentara bayaran mundur dari kota dalam konvoi kendaraan lapis baja, tank, dan gerbong diiringi sorak sorai, nyanyian "Wagner", dan tembakan perayaan dari penduduk setempat.
Reuters dapat memverifikasi lokasi video tersebut tetapi tidak untuk tanggal video itu difilmkan.
"Jaga dirimu," teriak seorang wanita.
Pertunjukan dukungan untuk pemberontakan Wagner yang berumur pendek akan mencemaskan otoritas di negara yang semakin tidak toleran atas kritik publik terhadap Putin dan pemerintahannya.