TEMPO.CO, Jakarta - Bintang pemimpin Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, bersinar terang saat dia menjadi pemimpin tentara bayaran untuk membela Rusia dalam perang Ukraina. Tentara yang dipimpinnya bertempur atas nama Rusia setelah pasukan resmi mengalami kemunduran melawan Ukraina.
Pasukan Wagner mengibarkan bendera Rusia di kota Bakhmut, Ukraina timur pada April setelah pertempuran panjang dan berdarah. Wagner membukukan kemenangan yang sangat dibutuhkan dalam konflik 15 bulan itu.
Beberapa hari setelah kemenangan itu, Prigozhin menuduh petinggi militer Rusia bertanggung jawab atas kegagalan di Ukraina. Perseteruan dengan kementerian pertahanan mencapai puncaknya ketika Prigozhin pada Sabtu mengatakan para pejuangnya telah menyeberang dari Ukraina ke kota perbatasan Rusia Rostov-on-Don. Ia mengatakan mereka akan melawan siapa saja yang mencoba menghentikan mereka.
Kepala Wagner juga mempertanyakan versi resmi Kremlin mengapa Rusia menginvasi Ukraina. “Kementerian Pertahanan sedang mencoba untuk menipu masyarakat dan presiden, menceritakan kepada kami sebuah kisah tentang bagaimana ada agresi gila dari Ukraina dan bahwa mereka berencana untuk menyerang kami dengan seluruh NATO,” kata Prigozhin dalam klip video yang dirilis di Telegram oleh layanan persnya pada hari Jumat, 23 Juni 2023.
Bekas Perampok yang Jadi Koki Putin
Prigozhin, 62 tahun, pernah dihukum karena perampokan dan penyerangan pada 1981. Dia dipenjara selama 12 tahun. Setelah bebas dari penjara, dia membuka bisnis restoran di Saint Petersburg pada 1990-an. Saat itu dia mengenal Presiden Vladimir Putin yang saat itu menjabat sebagai wakil walikota Saint Petersburg.
Dia menggunakan koneksi itu untuk mengembangkan bisnis katering dan memenangkan kontrak pemerintah Rusia yang menguntungkan. Kedekatannya itu membuat dia dijuluki "koki Putin".
Prigozhin kemudian berekspansi ke bidang lain, termasuk media dan "pabrik troll" internet terkenal. Bisnisnya itu membuat dia didakwa di AS karena ikut campur dalam pemilihan presiden 2016.
Pada Januari, Prigozhin mengakui telah mendirikan, memimpin, dan membiayai perusahaan bayangan Wagner. Dia mengatakan memiliki 50.000 orang yang siap membantunya "di saat-saat terbaik", dengan sekitar 35.000 di garis depan setiap saat.
Dia tidak mengatakan apakah jumlah ini termasuk narapidana, tetapi dia diketahui telah melakukan tur ke penjara Rusia untuk merekrut pejuang. Dia menjanjikan pengampunan jika mereka selamat dari kontrak setengah tahun bertugas di Grup Wagner.