Pilot yang membawa pesawat Boeing 737 ini mendarat di bandara Kota Lusaka. Padahal, pesawat itu seharusnya mendarat di Bandara Internasional Lusaka, dalam penerbangan reuler dari Harare ke Luanda pada 17 April lalu.
“Karena ini insiden yang serius, maka Otoritas Penerbangan Angola dan TAAG membuka kembali penyelidikan mengenai masalah ini,” ujar juru bicara TAAG. “TAAG menyesalkan kejadian ini karena para penumpang banyak yang menanyakan ulang pelayanan ini dengan mempertanyakan standar keamanan penerbangan.”
Penerbangan Angola ini telah dilarang mengudara di wilayah Uni Eropa tahun 2007, ketika pada saatyang sama ada pesawat yang mengalami kecelakaan dan menewaskan enam orang. Pemerintah memecat pejabat TAAG tahun lalu dan membentuk komisi investigasi untuk meningkatkan pelayanan dan keamanan.
Angola mengharapkan penerbangan negaranya diijinkan kembali mengudara di Eropa pada akhir tahun ini.
REUTERS| NUR HARYANTO