Anak-anak Kurang Gizi
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan hanya 16% fasilitas kesehatan yang berfungsi di Khartoum dan memperkirakan "lebih banyak lagi kematian" karena penyakit dan kekurangan makanan, air, dan layanan medis termasuk imunisasi.
Diperkirakan 50.000 anak-anak yang kekurangan gizi akut mengalami gangguan pengobatan akibat konflik, dan rumah sakit yang masih berfungsi menghadapi kekurangan pasokan medis, listrik dan air, menurut pembaruan informasi PBB, Rabu.
Bentrokan mematikan pecah di Geneina di Darfur Barat pada Selasa dan Rabu yang mengakibatkan penjarahan dan kematian warga sipil serta meningkatkan kekhawatiran tentang peningkatan ketegangan etnis, kata pembaruan informasi itu.
Krisis ini mengirim jumlah pengungsi yang kian besar melintas perbatasan, yang diperkirakan badan pengungsi PBB jumlah orang yang melarikan diri ke Sudan Selatan dan Chad saja mencapai 270.000.
Orang-orang asing yang dievakuasi dari Khartoum menggambarkan jasad-jasad bergelimpangan di jalan-jalan, bangunan-bangunan terbakar, area permukiman berubah menjadi medan pertempuran, dan anak-anak muda berkeliaran dengan pisau-pisau besar.
Gedung Putih mengatakan warga Amerika Serikat kedua tewas di Sudan.
“Mengerikan” kata Thanassis Pagoulatos, 80 tahun, seorang Yunani pemilik Hotel Acropole di Khartoum, setelah tiba di Athena.
“Lebih dari 10 hari tanpa listrik, tanpa air, dan hampir lima hari tanpa makanan,” tambahnya, menggambarkan penembakan dan pengeboman. "Sungguh, rakyat yang menderita, rakyat Sudan.”
REUTERS
Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Warga Sudan Merasa Ditinggalkan, Biden Ketuaan untuk Pilpres 2024