TEMPO.CO, Jakarta - Tiga remaja Alabama ditahan dan didakwa melakukan pembunuhan dalam penembakan massal di pesta ulang tahun "Sweet 16" yang menyebabkan empat orang tewas dan 32 luka-luka, kata polisi negara bagian pada Rabu, 19 April 2023.
Dua tersangka - Ty Reik McCullough, 17 tahun, dan Travis McCullough, 16 - keduanya dari Tuskegee, ditangkap pada Selasa malam dan didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan, kata Sersan Jeremy Burkett dari Badan Penegakan Hukum Alabama dalam konferensi pers.
Badan tersebut mengatakan beberapa jam kemudian, orang ketiga ditangkap. Wilson LaMar Hill Jr., 20 tahun, dari Auburn, ditahan pada Rabu sore dan didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan. Polisi belum menyebutkan motif serangan itu.
Penembakan pada hari Sabtu, 15 April 2023, berlangsung di Mahogany Masterpiece Dance Studio di Dadeville, sebuah komunitas yang terdiri dari 3.200 orang sekitar 80,5 km timur laut Montgomery.
"Jangan salah. Ini Alabama dan ketika Anda mengeluarkan senjata dan Anda mulai menembak orang, kami akan memenjarakan Anda," kata Burkett. "Kami lelah pergi ke ibu-ibu dan harus memberi tahu mereka bahwa anak-anak ini tidak akan pulang."
Dari sembilan korban luka yang masih dirawat di rumah sakit, lima berada dalam kondisi kritis, kata Heidi Smith, juru bicara Rumah Sakit Komunitas Lake Martin, dalam konferensi pers, Senin.
Tiga remaja dan seorang pria berusia 23 tahun tewas dalam penembakan itu. Salah satunya adalah pemain sepak bola sekolah menengah yang termasuk di antara mereka yang menghadiri pesta ulang tahun saudara perempuannya.
Surat kabar Montgomery Advertiser, mengutip nenek korban, mengidentifikasi remaja yang terbunuh itu sebagai Phil Dowdell, yang menurutnya akan lulus dalam hitungan minggu dan berencana untuk kuliah di Jacksonville State University dengan beasiswa sepak bola.
Korban meninggal lainnya diidentifikasi sebagai Shaunkivia Smith, 17, Marsiah Collins, 19, dan Corbin Holston, 23.
Penembakan itu menyusul pecahnya kekerasan senjata mematikan di Tennessee dan Kentucky yang mendorong para pemimpin lokal untuk menyerukan tindakan pengendalian senjata yang lebih ketat.
Penembakan massal menjadi hal biasa di Amerika Serikat, dengan setidaknya 165 korban sepanjang 2023, paling banyak pada saat ini dalam setahun sejak setidaknya 2016, menurut Arsip Kekerasan Senjata.
REUTERS
Pilihan Editor PBB: Jumlah Penduduk India Lewati China Pertengahan Tahun Ini