Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NATO Tolak Permintaan Serbia untuk Kerahkan Pasukan di Kosovo

Reporter

image-gnews
Orang-orang memprotes keputusan warga Serbia setempat untuk meninggalkan institusi Kosovo, di Mitrovica Utara, Kosovo, 6 November 2022. REUTERS/Ognen Teofilovski
Orang-orang memprotes keputusan warga Serbia setempat untuk meninggalkan institusi Kosovo, di Mitrovica Utara, Kosovo, 6 November 2022. REUTERS/Ognen Teofilovski
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Misi NATO di Kosovo telah menolak permintaan pemerintah Serbia untuk mengirim hingga 1.000 personel polisi dan tentara Serbia ke Kosovo, menyusul serentetan bentrokan antara otoritas Serbia dan Kosovo.

Baca juga: Serbia Meminta Izin NATO untuk Mengirim Pasukan ke Kosovo Utara

“Mereka [KFOR, misi NATO di Kosovo] mengatakan bahwa tidak perlu mengembalikan tentara Serbia ke Kosovo, mengutip resolusi PBB yang menyetujui mandat mereka di Kosovo,” kata Presiden Serbia Aleksandar Vucic dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Serbia, TV Pink pada Ahad.

Bekas provinsi Kosovo di Serbia mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008 setelah perang 1998-1999 di mana NATO membom Republik Federal Yugoslavia, yang terdiri atas Serbia dan Montenegro, untuk melindungi Kosovo yang mayoritas penduduknya Albania.

Bulan lalu, untuk pertama kalinya sejak akhir perang, Serbia meminta untuk mengerahkan pasukan di Kosovo. Ini menyusul serentetan bentrokan antara otoritas Kosovo dan etnis Serbia di utara Kosovo, di mana mereka merupakan mayoritas.

Sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB menyatakan bahwa Serbia dapat diizinkan, jika disetujui oleh KFOR, untuk menempatkan personelnya di perlintasan perbatasan, situs keagamaan Kristen Ortodoks, dan area dengan mayoritas Serbia.

Vucic mengkritik KFOR karena memberi tahu Serbia tentang keputusannya pada malam Natal Kristen Ortodoks. Ini setelah polisi Kosovo menangkap seorang tentara yang sedang tidak bertugas yang diduga menembak dan melukai dua pemuda Serbia di dekat Kota Shterpce.

Polisi mengatakan kedua korban, 11 tahun dan 21 tahun, dibawa ke rumah sakit dan luka mereka tidak mengancam jiwa. Media Serbia melaporkan bahwa pemuda lain diduga diserang dan dipukuli oleh sekelompok orang Albania pada Sabtu pagi saat dia kembali dari gereja.

Pejabat Serbia menyebut insiden itu sebagai "aksi teroris", dengan mengatakan bahwa mereka menunjukkan bahwa orang Serbia tidak diinginkan di Kosovo dan mengumumkan protes di Shterpce pada Ahad.

“Barat tidak khawatir tentang melukai anak laki-laki Serbia”, keluh Vucic di televisi Pink. “Saya tidak mengharapkan jawaban yang berbeda dari KFOR.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Organisasi internasional mengutuk serangan tersebut, yang diperkirakan akan memperdalam ketidakpercayaan antara mayoritas etnis Albania dan sekitar 100.000 etnis Serbia yang tinggal di Kosovo.

Setengah dari etnis Serbia tinggal di utara dan sebagian besar menolak untuk mengakui kemerdekaan Kosovo. Sebagian besar lainnya, di bagian lain negara termasuk Shterpce, mengakui pemerintah Pristina dan berpartisipasi dalam kehidupan politik.

Konflik di Kosovo meletus ketika separatis etnik Albania melancarkan pemberontakan melawan pemerintahan Serbia. Beograd menanggapinya dengan penumpasan brutal yang mendorong intervensi NATO. Sekitar 13.000 orang tewas dalam konflik tersebut, kebanyakan etnis Albania.

Serbia bersikeras bahwa ratusan pasukan keamanannya memiliki hak untuk ditempatkan kembali di bawah resolusi PBB setelah perang. Beograd menegaskan bahwa kembalinya pasukannya ke Kosovo akan membantu menurunkan ketegangan, sebuah klaim yang ditolak keras oleh pejabat Kosovo dan Barat.

Vucic mengatakan tanggapan KFOR terhadap permintaan Serbia diharapkan karena dukungan Barat untuk kemerdekaan Kosovo. Serbia mengandalkan Rusia dan China dalam upayanya untuk mempertahankan klaimnya atas bekas provinsinya yang oleh banyak orang Serbia dianggap sebagai jantung negara.

Baik Serbia dan Kosovo telah diberitahu bahwa mereka harus menormalkan hubungan jika mereka ingin maju menuju keanggotaan UE. Delegasi senior AS akan mengunjungi kawasan itu minggu depan untuk membantu memajukan pembicaraan yang dimediasi Uni Eropa yang menemui jalan buntu.

Baca juga: Etnis Serbia di Kosovo Tembaki Polisi, Beograd Usul Kirim Pasukan

AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

3 hari lalu

Logo NATO. REUTERS/Yves Herman
Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.


Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

18 hari lalu

Asap mengepul selama operasi darat Israel di Khan Younis, di tengah konflik antara Israel dan kHamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 11 Februari 2024. REUTERS/Bassam Masoud
Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

Menhan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa penarikan pasukan dari Khan Younis adalah bagian dari persiapan melancarkan serangan ke Rafah


Israel Tarik Pasukan dari Gaza Selatan, Ditekan Amerika Serikat?

19 hari lalu

Anak-anak beristirahat ketika warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 27 Januari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Israel Tarik Pasukan dari Gaza Selatan, Ditekan Amerika Serikat?

Laporan ini muncul ketika Israel dan Hamas mengirim tim ke Mesir untuk melakukan pembicaraan baru mengenai potensi gencatan senjata


Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

21 hari lalu

Annalena Baerbock bersama Armin Laschet  (kanan) dan Olaf Scholz (kiri)  berfoto sebelum debat televisi calon kanselir Jerman di Berlin,  12 September 2021. (Michael Kappeler/Pool via REUTERS)
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

22 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

23 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. REUTERS
Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

Dana ini akan memberikan NATO sebuah peran yang lebih langsung dalam membantu Ukraina dalam melawan invasi Rusia.


Hamas Curiga Otoritas Palestina Bawa Penyusup Masuk Gaza

25 hari lalu

Seorang tentara Israel berjalan di dekat truk bantuan dengan pasokan kemanusiaan yang menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Hamas Curiga Otoritas Palestina Bawa Penyusup Masuk Gaza

Hamas curiga Otoritas Palestina memasukkan pasukan keamanan ke Gaza dengan berpura-pura mengawal truk bantuan.


Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

26 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berfoto bersama Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, dan Menteri Negara Kerja Sama Internasional UEA Reem Ebrahim Al Hashimy, di Kairo, Mesir, 21 Maret 2024.Amr Abdallah Dalsh/Reuters
Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 31 Maret 2024 masih seputar agresi Israel di Gaza.


Negara-negara Arab Usulkan Pembentukan Pasukan di Tepi Barat

26 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berfoto bersama Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, dan Menteri Negara Kerja Sama Internasional UEA Reem Ebrahim Al Hashimy, di Kairo, Mesir, 21 Maret 2024.Amr Abdallah Dalsh/Reuters
Negara-negara Arab Usulkan Pembentukan Pasukan di Tepi Barat

Pejabat senior negara-negara Arab telah mengusulkan pengerahan pasukan Arab tidak hanya di Jalur Gaza, tetapi juga di Tepi Barat


Hamas Tolak Usulan Israel Kirim Pasukan Arab ke Gaza

26 hari lalu

Tentara Israel berdiri di tengah reruntuhan, selama invasi darat di tengah pertempuran dengan Hamas di Jalur Gaza utara, 8 November 2023. Selama 12 hari terakhir, ribuan tentara Israel telah mengepung Kota Gaza, yang secara efektif membelah wilayah pesisir. REUTERS/Ronen Zvulun
Hamas Tolak Usulan Israel Kirim Pasukan Arab ke Gaza

Hamas pada Sabtu mengatakan sejumlah grup politik yang membentuk Aliansi Pasukan Palestina menolak usulan Israel untuk mengirim pasukan Arab ke Gaza