TEMPO.CO, Jakarta - Relawan bidang kemanusiaan yang bekerja di Suriah waswas kalau wabah kolera yang melanda wilayah yang dikuasai kubu oposisi Suriah akan semakin memburuk jika PBB dipaksa untuk menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang biasa dikirim lewat perbatasan Turki.
Area yang dikuasai oposisi Suriah, dihuni oleh sekitar 4 juta jiwa warga yang kini dalam kondisi mengerikan dengan sangat bergantung pada bantuan makanan dan obat-obatan yang dibawa ke wilayah perbatasan sejak 2014 di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB, yang mengizinkan pengiriman bantuan semacam itu kendari Pemerintah Suriah keberatan.
Baca juga;Kolera Memangsa Anak-anak Telantar di Nigeria
Kamp pengungsian al-Hol di Suriah. REUTERS/Orhan Qereman
Pada Senin, 9 Januari 2022, Dewan Keamanan PBB akan melakukan pemungutan suara guna memperbaharui resolusi tersebut untuk periode enam bulan ke depan. Tenaga kesehatan di zona kubu oposisi Suriah cemas kalau sekutu Suriah, Rusia, mengeluarkan hak veto atau memberlakukan sejumlah larangan pada program Dewan Keamanan PBB. Wilayah yang diduduki oposisi sebagian besar di Provinsi Idlib dan beberapa Provinsi di Aleppo.
“Kemampuan sektor kesehatan sangat lemah dan kami menderita dari sebuah kekurangan obat-obatan, suplai medis dan beberapa serum. Menghentikan bantuan hanya akan membuahkan efek domino pada wabah kolera di kawasan,” kata Zuhair Al-Qurat, Kepala Kesehatan wilayah Idlib.
Sejumlah diplomat mengatakan Rusia sudah mengindikasikan akan mengizinkan pengesahan untuk memperbaharui resolusi tersebut. Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB mengatakan implementasi resolusi saat ini, yang diadopsi pada Juli 2022, masih jauh dari harapan Rusia dan keputusan akhir akan dibuat Moskow pada Senin, 9 Januari 2023.
Sejumlah pucuk pimpinan PBB seperti Kepala bidang bantuan PBB Martin Griffiths telah memperingatkan bahwa mengakhiri operasional bantuan sama dengan bencana. Di Idlib ada lebih dari 14 ribu kasus terduga pasien kolera dan 11 ribu di wilayah Aleppo sejak bawah kolera terjadi pada September 2022.
Wabah kolera diidap umumnya oleh kelompok rentan karena mereka bersandar pada penggunaan air dari sungai Euphrates untuk minum dan mengairi tanaman. Sektor kesehatan di wilayah yang dikuasai oposisi Suriah sudah dihancurkan dalam perang yang berkecamuk lebih dari satu dekade.
Sumber: middleeastmonitor.com
Baca juga: 3 Bus Karyawan Minyak Suriah Diserang, 10 Tewas
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.