TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Iran pada Selasa, 13 Desember 2022, mengumumkan pengadilan di Ibu Kota Teheran telah menjatuhkan vonis pada 400 orang dengan hukuman penjara hingga 10 tahun atas keterlibatan mereka dalam aksi protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini.
Iran diselimuti gelombang aksi protes selama hampir tiga bulan, yang oleh para pejabat digambarkan sebagai kerusuhan. Ketegangan di Iran terjadi sejak kematian Amini dalam penahanan setelah ditangkap atas dugaan melanggar aturan berpakaian untuk perempuan di Iran.
Baca juga: Eropa Mengutuk Eksekusi Mati Demonstran Iran Terkait Mahsa Amini
"Dalam sidang kasus perusuh di Provinsi Teheran, 160 orang dijatuhi hukuman antara lima tahun sampai 10 tahun penjara. Ada 80 orang yang dijatuhi hukuman dua hingga lima tahun penjara dan 160 orang divonis hingga dua tahun penjara,” kata Ketua Peradilan Teheran Ali Alghasi-Mehr, seperti dikutip dari website kejaksaan Mizan Online.
Seorang wanita memegang poster bertuliskan 'Kebebasan hidup wanita' di luar stadion sebelum pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 Grup B, Inggris vs Iran di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Senin, 21 November 2022. Suporter Iran menggunakan momen Piala Dunia untuk menyuarakan pesan menolak kekerasan terhadap perempuan di Iran, pasca tewasnya Mahsa Amini dan demonstran lainnya. REUTERS/Hamad I Mohammed
Republik Islam Iran telah menuai kecaman internasional yang luas setelah mengeksekusi mati dua orang dalam seminggu terakhir terkait kerusuhan buntut kematian Amini. Majidreza Rahnavard dan Mohsen Shekari, keduanya berusia 23 tahun, masing-masing dihukum gantung pada Senin dan Kamis, 9 Desember 2022, atas tuduhan "moharebeh" atau permusuhan terhadap Tuhan di bawah hukum syariah Islam Iran.
Sebelum keduanya dieksekusi mati, Pengadilan Iran mengatakan telah menjatuhkan vonis hukuman mati kepada 11 orang yang menjadi bagian aksi protes tersebut. Akan tetapi, para juru kampanye mengatakan ada puluhan orang lainnya menghadapi dakwaan yang dapat membuat mereka juga menerima vonis mati.
Sejak 16 September 2022 atau ketika protes pecah, ribuan orang telah ditangkapi. Badan keamanan utama Iran mengatakan pada 3 Desember 2022 ada lebih dari 200 orang tewas dalam kerusuhan buntut kematian Amini itu.
Al Arabiya | Nugroho Catur Pamungkas
Baca juga: Putin dan Xi Jinping akan Gelar Pembicaraan pada Akhir Tahun
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.