TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin China Xi Jinping akan mengadakan pembicaraan pada akhir Desember mendatang. Harian bisnis Rusia, Vedomosti, mewartakan kedua kepala negara akan membahas peristiwa yang terjadi sepanjang 2022.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa tanggal dan agenda pertemuan dengan Presiden China itu sudah diketahui. Namun pengumuman resmi akan menyusul kemudian.
Baca juga Pejabat China dan AS Bertemu di Hebei, Bahas Isu-Isu Sensitif
Dalam pengarahan harian dengan wartawan pada Selasa malam, 13 Desember 2022, Peskov mengatakan Xi dan Putin terus berkomunikasi. "Kami sedang mempersiapkan untuk melanjutkan komunikasi ini. Kami akan memberi tahu Anda secara tepat waktu kapan dan bagaimana kontak di masa depan akan dilakukan," ujarnya.
Awalnya, surat kabar itu, mengutip sumber tak dikenal yang dekat dengan administrasi kepresidenan Rusia, mengatakan pertemuan itu tidak mungkin dilakukan secara langsung.
"Rinciannya sedang dikerjakan," kata sumber itu kepada Vedomosti.
Rusia telah bergerak lebih dekat ke China sejak mengirim angkatan bersenjatanya ke Ukraina pada Februari. Moskow berusaha meningkatkan hubungan politik, ekonomi dan keamanannya dengan negara-negara non-Barat.
Barat mengecam dengan keras invasi Rusia ke Ukraina sebab mengganggu kedaulatan wilayah negara merdeka. Sanksi ekonomi dan isolasi di panggung internasional dari Amerika Serikat harus ditanggung Moskow.
Kremlin menyebut agresinya ke Ukraina sebagai operasi militer untuk membebaskan warganya di Donbas. Rusia mengklaim perangnya di Ukraina didorong oleh arogansi Barat, khususnya aliansi militer NATO yang melakukan perluasan ke timur Eropa.
China dan Rusia mengaku punya hubungan tanpa batas, seperti diungkap kedua pihak di awal tahun 2022. Kendati demikian, China cukup menjaga jarak dan tidak mau membantu Moskow secara militer.
Beijing juga mengkhawatirkan penggunaan senjata nuklir dalam perang. Walau di sisi lain, Rusia dan China juga melihat ada "musuh bersama" dalam sosok Amerika Serikat.
REUTERS