TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad akan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dalam pemilihan umum mendatang. Namun dia tak menjawab apakah akan sebagai calon perdana menteri Malaysia untuk ketiga kalinya.
Baca: Malaysia Percepat Pemilu, Mahathir: Najib Bisa Bebas Jika UMNO Menang
Mahathir Mohamad yang kini berusia 97 tahun, akan mempertahankan kursinya mewakili Langkawi yang merupakan tujuan wisata populer di Malaysia. Sebelumnya ia berberapa kali dirawat di rumah sakit di awal tahun ini karena penyakit jantung.
Dia mengatakan partai yang diwakilinya, Gerakan Tanah Air (GTA), belum memutuskan siapa yang akan menjadi perdana menteri jika memenangkan pemilihan yang akan digelar pada November mendatang. “Kami (aliansi) telah membuat keputusan. Di Langkawi, calonnya adalah Dr Mahathir Mohamad, tetapi bukan sebagai calon perdana menteri masa depan, hanya sebagai calon anggota parlemen,” kata Mahathir dalam konferensi pers, Rabu, 12 Oktober 2022.
"Kami belum memutuskan siapa yang akan menjadi perdana menteri karena calon perdana menteri hanya relevan jika kami menang," ujarnya menambahkan.
Mahathir Mohamad telah menjadi perdana menteri Malaysia dua kali. Ia menjabat selama 22 tahun hingga 2003. Namun pada 2016, dia kembali menjadi perdana menteri di usia 92 tahun.
Kemenangan partai Mahathir, Pakatan Harapan itu membuat mantan anak didiknya, Najib Razak, tersingkir dari jabatannya. Najib Razak mengakhiri enam dekade kekuasaan partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu atau UMNO.
Mahathir Mohamad mengatakan telah tergerak untuk bertindak setelah Najib Razak terlibat dalam skandal keuangan bernilai miliaran dolar seputar dana investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Najib telah divonis hukuman 12 tahun penjara karena pencucian uang, penyalahgunaan kekuasaan dan tuduhan lain yang berkaitan dengan skandal 1MDB. Meski demikian, dia tetap menjadi kekuatan politik di tengah spekulasi bisa menerima pengampunan kerajaan.
Perdana Menteri Malaysia saat ini adalah Ismail Sabri Yaakob dari partai UMNO yang berkuasa. Dia membubarkan parlemen pada Senin, membuka jalan bagi pemilihan meski tanggalnya belum ditentukan. Dalam pidato yang disiarkan televisi, Ismail Sabri Yakoob mengatakan telah menyampaikan surat permintaan kepada kepala negara Malaysia, Raja Abdullah dari Pahang, untuk membubarkan parlemen.
Baca: Kondisi Membaik Pasca-COVID, Mahathir Mohamad Keluar dari Rumah Sakit
CNN | ABC NEWS