TEMPO.CO, Jakarta - Mantan perdana menteri Mahathir Mohamad mengatakan bahwa Najib Razak, yang juga mantan perdana menteri, akan dibebaskan dari penjara jika UMNO memenangkan pemilu Malaysia ke-15 pada beberapa pekan mendatang.
Najib memulai hukuman penjara 12 tahun pada Agustus lalu setelah dinyatakan bersalah dalam beberapa kasus terkait dengan penjarahan miliaran dolar dari dana negara 1Malaysia Development Bhd (1MDB).
Malaysia akan mengadakan pemilu dipercepat setelah Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob membubarkan Parlemen pada Senin. Ia melawan tekanan dari faksi-faksi di Umno yang tetap setia kepada Najib dan lainnya yang dituduh melakukan korupsi.
Berbicara sehari kemudian, Mahathir memperingatkan bahwa UMNO akan segera membebaskan Najib dari penjara melalui pengampunan kerajaan.
"Haruskah mereka bisa menang dan membentuk pemerintahan, bahwa (membebaskan Najib) adalah tujuan pertama, bukan kesejahteraan rakyat," kata Mahathir dalam konferensi pers.
Pemimpin oposisi lainnya juga mengecam UMNO karena mendorong pemilihan awal pada saat ekonomi melambat. "Salah satu tujuan eksplisit atau implisit UMNO dalam pemilihan adalah untuk membebaskan Najib dan protagonis lain dari skandal 1MDB dari tanggung jawab pidana," kata veteran DAP Lim Kit Siang dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: PM Malaysia Bubarkan Parlemen, Pemilu Digelar Setahun Lebih Cepat