Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

image-gnews
Polisi mengamankan nelayan asing pelaku pencurian ikan di Belawan, Sumatera Utara, 21 Mei 2015. Personel Dit Polair berhasil menangkap satu nahkoda dan empat nelayan asing asal Thailand, yang mencuri ikan di perairan laut Indonesia dengan barang bukti ikan sebanyak 1 ton. ANTARA/Irsan Mulyadi
Polisi mengamankan nelayan asing pelaku pencurian ikan di Belawan, Sumatera Utara, 21 Mei 2015. Personel Dit Polair berhasil menangkap satu nahkoda dan empat nelayan asing asal Thailand, yang mencuri ikan di perairan laut Indonesia dengan barang bukti ikan sebanyak 1 ton. ANTARA/Irsan Mulyadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Malaysia kembali terlibat dalam kasus illegal fishing atau pencurian ikan di perairan Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah berhasil mengamankan kapal tersebut yang diduga menggunakan dokumen kapal lain untuk beroperasi di perairan Indonesia.

Kapal KFB 1269 ini terindikasi melakukan aktivitas illegal fishing di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 517 Selat Malaka tanpa dilengkapi dokumen perizinan yang sah dan menggunakan alat tangkap terlarang.

Menurut Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono, kapal tersebut juga terlibat dalam kasus serupa pada tahun 2022 dan telah dimusnahkan berdasarkan putusan pengadilan.

“Memang betul kapal tangkapan Hiu 03 yang memiliki nomor lambung yang sama. Diduga kapal itu merupakan kapal lain yang diindikasi menggunakan izin atau lesen vesel yang sama dengan Kapal Malaysia yang ditangkap pada tahun 2022 lalu,” ujar Pung Nugroho Saksono dalam pernyataan di Jakarta, Jumat, 26 April 2024.

Selain nelayan Malaysia, ternyata ada nelayan dari negara lain yang juga pernah mencuri ikan di perairan Indonesia. Dari mana saja mereka? 

1. Vietnam

Pada 2021, kapal-kapal Vietnam menjadi sorotan atas aktivitas memancing ilegal di perairan Indonesia, khususnya di wilayah Natuna Utara. Peneliti dari Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), Andreas Aditya, dalam konferensi pers daring di Jakarta mengungkapkan bahwa aktivitas pencurian ikan oleh kapal-kapal Vietnam intensif terjadi mulai Februari 2021, meningkat drastis pada April 2021.

"Laut Natuna Utara jadi primadona dan menjadi incaran kapal asing yang diduga kuat melakukan illegal fishing karena kekayaan sumber daya ikan. Selain itu, letak geografis yang berbatasan langsung dengan Vietnam dan Malaysia, sehingga menyebabkan tingkat kerawanan jadi tinggi," kata dia.

Kapal-kapal Vietnam diduga menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, seperti pukat yang ditarik oleh dua kapal secara berpasangan, yang dapat merusak ekosistem laut termasuk terumbu karang dan ikan kecil. Padahal kapal-kapal tersebut dikawal oleh kapal pengawas atau coast guard dari Vietnam, namun tetap berani melakukan pelanggaran di perairan Indonesia.

Pada akhirnya, pemerintah berhasil menangkap 82 kapal asing yang diduga melakukan illegal fishing di perairan Natuna Utara, dengan lima kapal berhasil ditangkap hanya dalam bulan April 2021.

2. Thailand

Tak hanya sekali, salah satu kasus pencurian ikan oleh nelayan Thailand terjadi pada pada Senin, 9 Februari 2015. Menteri Kelautan dan Perikanan kala itu, Susi Pudjiastuti mengancam akan menenggelamkan kapal berbendera Thailand yang terlibat dalam illegal fishing di perairan Indonesia.

Kapal KM Laut Natuna 28 alias KM Sudhita ditangkap oleh Kapal Pengawas pada 30 Oktober sebelumnya karena mencuri ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI) 711, Laut Natuna.

Kapal tersebut mengelabui petugas dengan memasang bendera Indonesia, padahal asalnya dari Thailand. Selain itu, kapal ini juga menggunakan dua nama yang berbeda serta mencantumkan dua nama perusahaan yang berbeda pula. Mereka kedapatan membawa 100 kilogram ikan campuran saat ditangkap. Ancaman tegas dari pemerintah menunjukkan komitmen dalam menindak pelanggaran di perairan Indonesia.

3. Filipina

Kapal ikan asing berbendera Filipina menjadi sorotan setelah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membekuknya pada Mei 2020. Kapal tersebut ditangkap karena terlibat dalam praktik illegal fishing di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI).

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP, Tb Haeru Rahayu, mengkonfirmasi penangkapan kapal bernama FBca CANTHER JHON di WPP-NRI 716 Laut Sulawesi.

Kapal tersebut menggunakan alat penangkapan ikan tuna handline dan dioperasikan oleh delapan awak kapal berkewarganegaraan Filipina.

"Ini tipikal kapal-kapal yang memang sangat efektif menangkap tuna, ukurannya tidak terlalu besar dengan pergerakan sangat mobile. Kita jangan underestimate dengan ukuran yang kecil karena kapal-kapal ini biasanya dikawal oleh kapal penampung berukuran besar yang menunggu di dekat perbatasan," kata Direktur Pemantauan dan Operasi Armada saat itu, Pung Nugroho Saksono.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | AGUNG SEDAYU | MARTHA WARTA SILABAN | YOSEP SUPRAYOGI KORAN | DEWI RINA CAHYANI 

Pilihan Editor: 100 Kapal Asing Curi Ikan di Indonesia Tiap Tahun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

16 jam lalu

Aloysius Bernanda Gunawan, korban penipuan beasiswa di Filipina yang melaporkan Bambang Tri Cahyono ke Polres Metro Bekasi Kota. Sumber: Dokumentasi pribadi
Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.


Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

22 jam lalu

Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Mikhail Nilov
Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.


Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

1 hari lalu

Seekor orangutan masuk ke kafe di Sabah, Malaysia, untuk mencari minuman dingin di tengah cuaca panas. Facebook
Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.


SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

1 hari lalu

Ilustrasi aksi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI). TEMPO/Magang/Martin Yogi Pardamean
SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

Serikat Buruh Migran Indonesia atau SBMI somasi Kementerian Perhubungan terkait perlindungan pekerja migran di kapal niaga dan perikanan.


WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

1 hari lalu

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock
WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.


Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

1 hari lalu

Kerusuhan rasial Malaysia 13 Mei 1969. Wikipedia
Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang


Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

1 hari lalu

Massa membalik dan membakar mobil pada kerusuhan tanggal 14 mei 1998 di jalan hasyim ashari, Jakarta [ Bodhi Chandra/ DR; 20000422 ].
Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.


Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Jurnalis di atas kapal Penjaga Pantai Filipina mengambil foto kapal Penjaga Pantai Cina, selama misi pasokan pasukan yang ditempatkan di kapal Filipina yang kandas, di Laut Cina Selatan, 8 September 2023. REUTERS/Jay Ereno
Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.


PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

2 hari lalu

Seorang demonstran anti-pemerintah memegang uang kertas baht mata uang Thailand yang disumbangkan untuk memprotes pemerintah, di pusat Bangkok, Thailand (27/3). REUTERS/Damir Sagolj
PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

Seorang PRT di Thailand mendapat warisan puluhan miliar rupiah dari majikannya yang merupakan warga negara Prancis.


Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

3 hari lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

Ini bukan karena ketegangan yang sedang berlangsung antara Filipina dengan Cina di tengah sengketa di Laut Cina Selatan.