TEMPO.CO, Canberra - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan pemerintahnya akan mempertimbangkan memberikan latihan kepada militer Ukraina untuk menghadapi Rusia. Albanese menyebutkan telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa, 11 Oktober 2022, mengenai kontribusi lebih lanjut Australia dalam perang Ukraina.
Baca: Pemimpin G7 Ancam Rusia Jika Gunakan Senjata Nuklir ke Ukraina
Kepada Channel 7, Albanese mengatakan pemerintahnya mempertimbangkan melatih personel militer Ukraina karena serangan Rusia yang menargetkan warga sipil merupakan serangan mengerikan. Belum ada kepastian mengenai tempat pelatihan tersebut. Sejumlah sumber menyebutkan Australia akan mengirim pelatih ke Ukraina, tapi ada pula yang melaporkan pelatihan tidak digelar di wilayah Ukraina.
“Saya menyampaikan kepadanya (Zelensky) rasa duka cita warga Australia kepada para korban tak berdosa yang telah dibunuh oleh serangan Rusia yang menargetkan lokasi warga sipil, termasuk di Kyiv. Hanya sekitar satu kilometer dari tempat saya berkunjung beberapa bulan lalu,” kata Albanese, Rabu, 12 Oktober 2022.
Albanese, yang sempat berkunjung ke Kyiv pada Juli lalu, menyebutkan perang ini bukan hanya soal kedaulatan Ukraina, tetapi pertarungan perihal aturan hukum internasional, tentang kedaulatan wilayah yang harus dihormati. “Itulah mengapa dunia bersatu mendukung Ukraina melawan Rusia. Kami akan terus memberikan dukungan. Kami adalah kontributor non-NATO terbesar,” kata Albanese kepada Australian Broadcasting Corporation.
Pemerintah Australia menyatakan telah menghabiskan dana sekitar Aus$ 500 juta atau sekitar Rp 4,8 triliun, termasuk Aus$ 388 juta, untuk bantuan militer ke Ukraina.
Albanese menyampaikan hal itu menyusul permintaan Zelensky agar negara-negara kelompok G7 membantu pertahanan udara Ukraina. Permintaan Zelensky tersebut disampaikan dalam pertemuan G7 pada Selasa, 11 Oktober 2022. Zelensky mengatakan pihaknya membutuhkan tameng Udara untuk menghentikan rudal Rusia yang menghujani wilayahnya dan menghancurkan sejumlah infrastruktur penting.
Baca: G7 Berkomitmen Mendukung Ukraina selama Diperlukan
Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada akhir pertemuan, G7 berjanji melanjutkan dukungan keuangan, kemanusiaan, militer, diplomatik, dan hukum ke Ukraina selama yang dibutuhkan. G7 menegaskan serangan terhadap penduduk sipil merupakan kejahatan perang dan berjanji meminta pertanggungjawaban Presiden Rusia Vladimir Putin.
AL JAZEERA