Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Che Guevara, Kuba, dan Revolusi di Amerika Latin

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Revolusioner Kuba Ernesto
Revolusioner Kuba Ernesto "Che" Guevara, saat bermain basebaal di Sierra Maestra, Kuba, 1958. Pada 9 Oktober 2017 akan memperingati hari meninggalnya Che Guevara ke-50 tahun. AFP PHOTO / CENTRO DE ESTUDIOS CHE GUEVARA / HO
Iklan

Setelah menyelesaikan perjalananannya, Che kembali melanjutkan kuliahanya dan ia berhasil menyelesaikan studinya serta meraih gelar sarjana di bidang kedokteran pada 1953.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah menyelesaikan studinya, Che memutuskan untuk keluar dari dunia kedokteran dan masuk ke dunia politik dan dari sana ia akan memulai perjuangan dalam mengobarkan revolusi. 

Jalan Hidup Revolusioner Che Guevara

Che aktif pertama kali dalam dunia politik di wilayah Argentina dan selanjutnya ia ke Bolivia dan Guatemela. Di samping itu, pada 1954, ia juga masih aktif bekerja di Rumah Sakit Mexico City.

Pekerjaan ini dilakukan oleh Che untuk menafkahi hidupnya. Che juga memberikan kuliah (dosen) tentang kedokteran di National Autonomous University of Mexico dan ia juga bekerja sebagai fotografer berita pada sebuah kantor berita.

Pada 1955, ia mulai berkenalan dengan pemimpin revolusioner Kuba, Fidel Castro. Keduanya memiliki satu kesamaan nilai, yaitu sama-sama melawan imperialisme. Che membantu Castro dalam upaya menggulingkan kekuasaan Batista di Kuba dan dari sana ia mulai belajar mengenai taktik militer dan perang gerilya.

Pada 1956, ia memprakasai berdirinya Gerakan 26 Juli yang bertujuan untuk mendirikan pangkalan di Pegunungan Sierra Maestra. Gerakan ini berhasil menyerbu kamp tentara dan membangun persediaan senjata. Pada akhirnya, Gerakan 26 Juli berhasil meraih kemenangan di wilayah tersebut.

Setelah berhasil memenangi pertempuran, Gerakan 26 Juli melakukan distribusi tanah secara merata di antara semua petani dan sebagai gantinya, para petani harus memberi bantuan untuk melawan pasukan Batista.

Kepopuleran pasukan pimpinan Castro semakin meningkat dan membuat banyak orang dari berbagai kalangan bergabung ke dalam pasukannya. Bahkan, orang-orang yang berasal dari kelas menengah berpengaruh mendukung pasukan Castro.

Pada 1958, pasukan pimpinan Castro bertambah semakin besar dan berhasil memenangkan Pertempuran Las Mercedes.

Setelah Pertempuran Las Mercedes, pasukan revolusioner Kuba menuju Havana dan mengambil alih Santa Clara. Pada 8 Januari 1959, secara resmi pasukan revolusioner Kuba berhasil menguasai Havana dan menyatakan kemenangan kaum revolusioner.

Berikutnya: Setelah kemenangan tersebut, Castro memberikan Che...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

25 hari lalu

Jorge Glas. Wikipedia
Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador


Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

26 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.


Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

26 hari lalu

Presiden Ekuador Daniel Noboa. REUTERS
Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

Nikaragua memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Ekuador, setelah polisi secara paksa masuk ke Kedutaan Besar Meksiko


Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

29 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.


Presiden Kuba Tuntut Israel Akhiri Genosida di Gaza

32 hari lalu

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel, bersama para pemimpin Kuba lainnya, lewat di depan Kedutaan Besar AS saat pawai mendukung warga Palestina di Gaza, di Havana, Kuba, 23 November 2023. Yamil Lage/Pool via REUTERS
Presiden Kuba Tuntut Israel Akhiri Genosida di Gaza

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel kembali menyuarakan dukungan negaranya untuk rakyat Palestina terutama di Gaza


Misi Angel Alfredo Vera Pelatih Baru Rans Nusantara FC Hindari Zona Degradasi, Ini Profilnya

39 hari lalu

Angel Alfredo Vera. Instagram
Misi Angel Alfredo Vera Pelatih Baru Rans Nusantara FC Hindari Zona Degradasi, Ini Profilnya

Angel Alfredo Vera jadi pelatih baru RANS Nusantara FC, tugas utamanya untuk terhindar dari zona degradasi di sisa Liga I 2023-2024. Begini profilnya.


Sebut Nama Lionel Messi, Nenek Ini Batal Diculik Hamas pada 7 Oktober

43 hari lalu

Pemandangan rumah-rumah yang rusak, menyusul infiltrasi mematikan oleh kelompol Hamas dari Jalur Gaza, di Kibbutz Kfar Aza di Israel selatan, 18 Oktober 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Sebut Nama Lionel Messi, Nenek Ini Batal Diculik Hamas pada 7 Oktober

Esther Cunio, 90 tahun, batal diculik Hamas pada serangan 7 Oktober setelah mengaku satu kampung dengan pesepak bola Argentina Lionel Messi


Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

43 hari lalu

Seorang pria berdiri di samping layar yang menampilkan hasil awal pemilihan presiden Rusia, di markas besar Komisi Pemilihan Umum Pusat di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Menurut exit polls lembaga survei Public Opinion Foundation (FOM), Putin berhasil meraup 87,8 persen suara, mengalahkan tiga kandidat capres lainnya. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.


Profil Isabel Peron, Presiden Perempuan Pertama di Dunia yang Pernah Dipenjara 8 Tahun

44 hari lalu

Isabel Peron. Wikipedia
Profil Isabel Peron, Presiden Perempuan Pertama di Dunia yang Pernah Dipenjara 8 Tahun

Isabel Martnez de Peron atau Isabel Peron merupakan mantan presiden Argentina yang menjabat masa 1974-1976. Hari ini 55 tahun silam ia mulai dipenjara


Profil Legenda Timnas Argentina Hernan Crespo, Pelatih Al Ain FC yang Singkirkan Al Nassr dan Cristiano Ronaldo

51 hari lalu

Hernan Crespo. sortol.com
Profil Legenda Timnas Argentina Hernan Crespo, Pelatih Al Ain FC yang Singkirkan Al Nassr dan Cristiano Ronaldo

Al Ain berhasil menyingkirkan klub Al Nassr yang diperkuat Cristiano Ronaldo. Berikut profil pelatih Al Ain, Hernan Crespo legenda timnas Argentina.