Bagi kawan-kawannya semasa kecil dan muda, Che dikenang sebagai seorang yang gigih dan tidak kenal lelah walau ia mengidap asma akut. Che dikenang oleh kawan-kawannya sebagai seseorang yang senang bermain olahraga dan salah satu olahraga favoritnya adalah rugbi.
Perjalanan Bersejarah Che Guevara
Che muda tumbuh menjadi sosok yang cerdas dan pada 1948, ia memutuskan untuk masuk ke Universitas Buenos Aires dan mengambil jurusan kedokteran. Ketika berkuliah, Che memiliki keinginan untuk berkeliling dunia dan membuatnya harus menepi dari kuliah kedokteran terlebih dahulu.
Perjalanan yang dilakukan Che ini kelak menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada dirinya dalam memandang kondisi kehidupan masyarakat di Amerika Latin. Perjalanan pertama yang dilakukan oleh Che terjadi pada 1950. Saat itu, ia menyusuri desa-desa di utara Argentina dan ia melakukan perjalanan tersebut sejauh 4.500 kilometer.
Selanjutnya pada 1951, Che kembali melakukan perjalnanan keduanya dan ia menempuh jarak sejauh 8.000 km. Di perjalanan kedua, Che ditemani dengan kawannya, Alberto Granado.
Dalam perjalanan yang dilakukan oleh Che, ia banyak melintas di berbagai negara di Amerika Latin, seperti Argentina, Chili, Peru, Ekuador, Kolombia, Venezuela, Panama, hingga Miami.
Pahlawan revolusioner Kuba, Ernesto "Che" Guevara (tengah), pemimpin Kuba Fidel Castro (kiri), dan Presiden Kuba Osvaldo Dorticos menghadiri resepsi di lokasi yang tidak diketahui di Kuba, pada 1960. Prensa Latina/AP
Ketika melintas di Chili, ia sangat marah ketika melihat kondisi para pekerja di tambang tembaga Chuquicamata milik Anaconda. Selain itu, ketika ia akan menuju Machu Picchu, Che merasa terguncang dengan kemiskinan yang ada di kawasan pedesaan.
Secara lengkap, catatan perjalanan yang dilakukan oleh Che ia tulis dalam buku catatan berjudul the Motorcycle Diaries dan kelak buku tersebut menjadi salah satu buku dengan penjualan terbaik serta diadaptasi menjadi sebuah film.
Berikutnya: Setelah menyelesaikan perjalanannya, Che kembali...