TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia mungkin kehilangan lebih dari 40.000 tentara pada akhir Juni. Dalam pidatonya yang disiarkan melalui video pada Minggu, 12 Juni 2022, Zelensky mengatakan cadangan tentara Rusia telah habis-habisan dikerahkan dalam perang. "Tentara Rusia sedang mencoba untuk mengerahkan pasukan cadangan di Donbas. Tapi cadangan apa yang bisa mereka bicarakan sekarang?" ujarnya.
Dia curiga, Rusia akan mengerahkan wajib militer yang kurang terlatih untuk bertempur di Ukraina. Zelensky juga mengatakan Rusia kemungkinan telah merekrut pasukan secara rahasia. "Jenderal Rusia menganggap pasukannya hanya sebagai umpan meriam, yang mereka butuhkan untuk memastikan jumlah personel militer melebihi kita. Kerugian Rusia pada bulan Juni mungkin melebihi 40.000 personel militer. Mereka tidak kehilangan banyak tentara dalam perang mana pun dalam beberapa dekade,” ujarnya.
Zelensky melanjutkan dengan mengatakan bahwa saat ini pertempuran paling sengit antara kedua negara terjadi di Sievierodonetsk, sebuah kota di wilayah separatis Luhansk di Donbas. "Pasukan Pertahanan Ukraina berjuang untuk setiap inci tanah Ukraina," katanya.
Ia menambahkan bahwa pasukan Rusia juga maju di Lysychansk, Bakhmut dan Sloviansk. Sementara Lysychansk berada di Luhansk, Bakhmut dan Sloviansk berada di Donestsk, juga merupakan bagian dari Donbas.
Administrasi militer wilayah Luhansk mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menembak tanpa henti ke Lysychansk dan Sievierodonetsk selama hari Minggu. Seorang anak berusia enam tahun tewas akibat penembakan Rusia. Ia menambahkan bahwa pasukan Rusia berusaha melewati garis pertahanan Ukraina dengan mengerahkan tembakan artileri sengit.
Baca: Ukraina dan Rusia Saling Klaim Kuasai Pabrik Kimia di Sievierodonetsk
NEWS.YAHOO.COM
