Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita WNI di Bucha Bertahan di Tengah Perang Ukraina

Reporter

image-gnews
Lerepina Nadeak Girenko alias Yanti dan keluarga saat berada di taman yang berada di Kyiv, Ukraina pada musim panas 2021. Sumber: Dok. Pribadi
Lerepina Nadeak Girenko alias Yanti dan keluarga saat berada di taman yang berada di Kyiv, Ukraina pada musim panas 2021. Sumber: Dok. Pribadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dorongan hati untuk bertahan di Ukraina dan tinggal bersama suami, sempat membuat bimbang suasana hati Yanti alias Lerepina Nadeak Girenko, 39 tahun, WNI asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, yang tinggal di kota Bucha, Ukraina.


Ketika dianjurkan suami untuk mengikuti evakuasi KBRI saat awal invasi Rusia ke Ukraina, Yanti lebih memilih hijrah dari Bucha ke rumah mertuanya yang masih berada di sekitar wilayah Kyiv pada Jumat, 25 Februari 2022. Kata-kata dari Sang Anak Denis Girenko, membuat Yanti tidak bisa berbuat apa-apa.


"Mama, aku sayang papa, mama, dan adek. Aku tidak bisa jauh dari papa dan mama. Kalau bisa dipilih, aku mau hidup bersama mama, papa, adek. Dan begitu juga kalau dipilih mati, aku mau kita mati bersama. Karena tidak akan ada yang menderita di antara kita kalau kita hidup dan mati bersama," kata Yanti menirukan ucapan bocah laki-laki 10 tahun, buah cintanya dengan Sergii Girenko, kepada Tempo, Kamis, 7 April 2022.


Yanti menetap di kota Bucha sejak 2018. Dia awalnya tinggal di Kyiv pada 2008, hingga pada 2010 Yanti menikah dengan Sergii Girenko. Keduanya dikaruniai dua anak, yakni Denis dan Mikolay, 7 tahun. 

Girenko saat ini secara sukarela mengabdi untuk wajib militer. Sedangkan Yanti, ibu rumah tangga. 

Dentuman bom, tembakan senjata, dan suara helikopter dari arah Gostomel yang tidak jauh dari Bucha, adalah beberapa perjuangan yang harus dilalui Yanti dan keluarga untuk keluar dari rumahnya. Setibanya di rumah mertua, yang jarak tempuhnya sekitar 1,5 jam dari Bucha, Yanti mengaku kerap dihimbau untuk bersembunyi di tempat aman ketika ada kabar serangan udara.


"Saat invasi di Kyiv masih panas, saya dan ibu mertua membantu para pertahanan militer dan masyarakat yang membutuhkan pertolongan. Misalnya, memasak makanan, yang nantinya akan dikirim, merakit kain cerca untuk menutupi pertahanan perbatasan wilayah di mana kita tinggal saat ini," kata Yanti, menceritakan kesehariannya.

Petugas pemakaman dan penyelidik polisi memeriksa mayat warga sipil yang dikumpulkan dari jalan-jalan untuk dimakamkan di tengah serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di kota Bucha, di luar Kyiv, Ukraina 6 April 2022. "Ini adalah kejahatan perang dan akan diakui oleh dunia sebagai genosida," kata Zelenskiy. REUTERS/Oleg Pereverzev

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bucha, kota yang Yanti tempati hampir selama empat tahun itu kini luluh lantah. Pada Minggu 3 April 2022, dilaporkan ada ratusan mayat bergelimpangan di jalanan Kota Bucha. Ukraina menuntut pertanggung jawaban Rusia atas peristiwa pembunuhan massal ini.

"Sulit rasanya bagaimana saya kembali nantinya kesana. Kejadian ini akan terus terngiang seumur hidup," kata Yanti.

Satu bulan lebih invasi Rusia ke Ukraina. Rusia membantah segala tuduhan kejahatan kriminal yang dialamatkan ke Moskow termasuk pembantaian massal yang terjadi di Bucha.

Negara-negara Barat mengecam Rusia atas peristiwa Bucha ini dengan memberlakukan sejumlah sanksi.


Melihat situasi saat ini, Yanti berharap Ukraina segera merdeka dan rakyatnya bebas hidup di kedaulatan wilayahnya sendiri. Menurut dia, di Ukraina tidak ada intimidasi maupun kelompok nazi seperti yang dikatakan Rusia. Dia pun menyerukan agar perang segera dihentikan.

Baca juga: Kisah Mahasiswa Inggris Dievakuasi dari Afganistan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Ilustrasi koran. Shutterstock
Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

4 hari lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.


Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

4 hari lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

5 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Putin mengatakan kepada Xi dalam pertemuannya bahwa dia telah melihat proposal Cina tentang bagaimana menyelesaikan konflik di Ukrain. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.


Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

5 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.


WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

6 hari lalu

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock
WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.


Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

7 hari lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.


Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

7 hari lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.