2018 dan 2020 - Novichok
Pada 4 Maret 2018, eks perwira intelijen militer sekaligus agen ganda Rusia, Sergei Skripal, ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah taman di kota Salisbury, Inggris. Kejadian yang sama juga menimpa putrinya Yulia.
Novichok adalah agen saraf yang dikembangkan di lembaga penelitian kimia negara GosNIIOKHT di Rusia. Novichok mengganggu mekanisme di mana saraf mentransfer pesan ke organ, dengan menghambat bahan kimia dalam tubuh yang digunakan sel saraf untuk mengatur fungsi penting dan memblokir neurotransmiter.
Penyelidikan Inggris menemukan bahwa Skripal telah diserang dengan racun saraf Novichok. Serangan itu dituduh dilakukan oleh agen negara Rusia. Identifikasi tersebut menemukan dua pria yang bepergian dengan nama Aleksandr Petrov dan Ruslan Boshirov alias Aleksandr Mishkin dan Anatoly Chepiga, agen dinas intelijen militer Rusia yang dikenal sebagai GRU.
Pemimpin oposisi Alexei Navalny juga jatuh sakit dalam penerbangan maskapai domestik di Siberia pada Agustus 2020. Dia kemudian diterbangkan ke Jerman dua hari kemudian untuk perawatan.
Pemerintah Jerman pada 2 September mengumumkan bahwa tes darah menunjukkan adanya agen saraf kimia dari kelompok Novichok. Temuan Jerman segera dikonfirmasi oleh laboratorium di Prancis dan Swedia.
Navalny dan para pendukungnya mengatakan racun itu diberikan melalui pakaian dalamnya, oleh tim rahasia dari Dinas Keamanan Federal (FSB). Kritikus Kremlin yang sekarang dipenjara berpendapat bahwa Putin berusaha membunuhnya.
Baca: Kronologi Dugaan Peracunan Roman Abramovich
RADIO FREE EUROPE | ABC