TEMPO.CO, Jakarta - Roman Abramovich, pengusaha asal Rusia diduga diracun saat menjadi anggota delegasi pembicaraan damai antara Rusia Ukraina di Kiev. Menurut outlet investigasi Bellingcat melalui pernyataan di akun Twitter pada Senin, 28 Maret 2022 selain Abramovich, racun juga ditujukan untuk dua orang lainnya.
Wall Street Journal menyebutkan dalam laporannya pada Senin, 28 Maret 2022, bahwa keracunan itu disinyalir merupakan serangan dari kelompok garis keras di Moskow yang ingin menyabot pembicaraan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina. Saat berita ini dinaikan, Kremlin belum memberikan tanggapan resmi soal keracunan Abramovich dan negosiator Ukraina ini.
Jauh sebelum keracunan yang dialami Roman Abramovich, Rusia sering kali diasosiasikan dengan serangan racun. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut lini masa serangan racun yang dikaitkan dengan Rusia di masa lalu.
1957 - Talium
Nikolai Khokhlov mantan agen KGB Uni Soviet dirawat karena keracunan talium di Frankfurt, Jerman, pada tahun 1957, setelah upaya pembunuhan yang gagal oleh KGB. Talium adalah unsur kimia yang ditemukan dalam bijih berbasis kalium, tetapi juga merupakan produk sampingan dari pemurnian bijih logam berat sulfida.
Radioisotop thallium-201 dalam jumlah kecil dan tidak beracun digunakan dalam pemindaian kedokteran nuklir. Garam thallium sangat beracun dan telah digunakan dalam racun tikus dan insektisida. Keracunan talium menyebabkan rambut rontok.
Kemungkinan serangan terhadap Khokhlkov ini adalah manuver radiologi pertama oleh agen KGB. Khokhlkov sendiri adalah agen KGB Soviet yang membelot ke Amerika Serikat pada tahun 1953 dan bersaksi tentang operasi KGB.
1978 - Ricin
Kasus yang paling terkenal adalah payung pembunuhan jurnalis pembangkang Bulgaria Georgi Markov di London pada September 1978. Markov, yang bekerja untuk BBC dan Radio Free Europe, meninggal empat hari setelah pelet mikro yang mengandung racun risin disuntikkan ke dalam tubuh dan kakinya.
Uni Soviet memiliki versi senjata racun risin selama Perang Dingin, ketika KGB dicurigai dalam upaya pembunuhan terhadap setidaknya tiga pembelot Pakta Warsawa yang terkenal. Ricin diproduksi secara alami di dalam biji tanaman Ricinus communis, yang dihancurkan untuk menghasilkan minyak jarak.
Dalam bentuk bubuk yang dimurnikan, dosis seukuran beberapa butir garam meja cukup kuat untuk membunuh orang dewasa.
Penyelidik Inggris menduga pelet itu ditembakkan oleh seorang pembunuh yang menggunakan alat yang disembunyikan di ujung payung saat Markov sedang mengejar bus di Jembatan Waterloo London.