Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Dugaan Peracunan Roman Abramovich

Reporter

image-gnews
Pemilik klub Chelsea, Roman Abramovich ikut hadiri parade kemenangan Chelsea di ajang Premeir League dan Capital One Cup di London, Inggris, 25 Mei 2015. REUTERS
Pemilik klub Chelsea, Roman Abramovich ikut hadiri parade kemenangan Chelsea di ajang Premeir League dan Capital One Cup di London, Inggris, 25 Mei 2015. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Miliarder Rusia Roman Abramovich disebut jadi salah satu korban dugaan tindak peracunan saat menjadi delegasi pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia pada 3-4 Maret 2022.

Outlet Investigasi Bellingcat mengkonfirmasi kasus ini dan Wall Street Journal memuatnya pada Senin lalu.

Abramovich, bersama dengan pengusaha Rusia lainnya, telah mengambil bagian dalam negosiasi itu bersama anggota parlemen Ukraina, Rustem Umerov.

Kronologi insiden, seperti dikutip dari Twitter Bellingcat, Selasa, 29 Maret 2022, putaran negosiasi pada 3 Maret itu berlangsung di wilayah Ukraina dari sore hingga sekitar pukul 10 malam.

Tiga anggota tim perunding kemudian mundur ke sebuah apartemen di Kyiv malam itu. Mereka semua merasakan gejala awal, termasuk peradangan mata dan kulit dan nyeri menusuk di mata pada malam itu. Gejala tersebut tidak mereda sampai pagi.

Hari berikutnya kelompok perunding melaju dari Kyiv ke Lviv dalam perjalanan ke Polandia dan kemudian Istanbul, Turki, untuk melanjutkan negosiasi informal dengan pihak Rusia. Para korban mengatakan mereka tidak mengetahui siapa yang mungkin memiliki kepentingan dalam serangan.

Mengenai keracunan ini, ketiga pria yang mengalami gejala tersebut hanya mengonsumsi coklat dan air beberapa jam sebelum gejala muncul. Anggota tim keempat yang juga mengonsumsi ini tidak mengalami gejala.

Gejalanya sendiri secara bertahap mereda dalam perjalanan minggu berikutnya.

Seorang penyidik Bellingcat diminta untuk membantu memberikan pemeriksaan oleh spesialis senjata kimia. Berdasarkan pemeriksaan jarak jauh dan lapangan, para ahli menyimpulkan bahwa gejalanya kemungkinan besar akibat keracunan dengan senjata kimia yang tidak ditentukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hipotesis alternatif yang lebih kecil kemungkinannya adalah penggunaan iradiasi gelombang mikro. Menurut dua ahli CW yang dikonsultasikan dan seorang dokter, gejala peracunan tersebut paling konsisten dengan varian porfirin, organofosfat, atau zat bisiklik.

"Penentuan pasti tidak mungkin dilakukan karena tidak adanya peralatan laboratorium khusus di dekat para korban," tulis Bellingcat.

Para ahli mengatakan dosis dan jenis racun yang digunakan kemungkinan tidak akan mengancam jiwa korban. Kemungkinan besar tujuan peracunan ini dimaksudkan untuk menakut-nakuti para korban saja.

Sebelumnya, Wall Street Journal menyebutkan keracunan yang dialami bos Klub Sepakbola Chelsea dan rekannya itu, diduga merupakan serangan dari kelompok garis keras di Moskow yang  ingin menyabot pembicaraan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina.

Kremlin belum memberikan tanggapan resmi soal keracunan Abramovich dan negosiator Ukraina ini.

Baca juga: Roman Abramovich dan Negosiator Ukraina Diduga Diracun, Apa Tandanya?

SUMBER: Bellingcat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

12 jam lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

20 jam lalu

Bendera Rusia dan Korea Utara berkibar di Kosmodrom Vostochny, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via  REUTERS
Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara


10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia. Foto: Canva
10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.


Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Ilustrasi paspor. shutterstock.com
Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor


Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Seorang anggota regu bom memeriksa sisa-sisa rudal tak dikenal, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di pusat Kharkiv, Ukraina 2 Januari 2024. Sebagai imbalan atas senjata dari Korea Utara tersebut, Rusia diharapkan akan memasok pesawat tempur, rudal permukaan-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan produksi rudal balistik dan teknologi canggih lainnya. REUTERS/Sofiia Gatilova
Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.


Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Bendera besar Uni Eropa terletak di tengah Lapangan Schuman di luar markas besar Komisi Eropa di Brussels, Belgia, 8 Mei 2021. REUTERS/Yves Herman
Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.


Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menghadiri jumpa pers bersama di Kyiv, Ukraina 20 April 2023. REUTERS/Alina Yarysh
Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.


Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Kosmonot Roscosmos, Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin melakukan perjalanan luar angkasa di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), 17 November 2022. Roscosmos/Handout via REUTERS
Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita