TEMPO.CO, Jakarta - Inggris pada Kamis, 6 Januari 2021, memperingatkan Moskow bahwa London sedang bekerja sama dengan mitra-mitranya di Barat untuk menjatuhkan sanksi ke sektor keuangan Rusia, jika Rusia menginvasi Ukraina.
Rusia dikabarkan telah mengerahkan sekitar 100 ribu tentara ke dekat perbatasan wilayah itu dengan Ukraina. Moskow berkeras, mereka tidak punya niat untuk menginvasi negara tetangganya itu. Sebaliknya, Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut adanya jaminan secara hukum bahwa NATO tidak akan memperluas kekuasaannya hingga ke timur.
“Kami tidak akan menerima kampanye, yang dilakukan Rusia untuk menumbangkan tetangganya, yang demokratis. Mereka secara keliru menyebut Ukraina sebagai ancaman untuk membenarkan sikap agresif mereka. Rusia adalah agresor di sini dan NATO selalu menjadi aliansi yang defensif,” kata Liz Truss, Menteri Luar Negeri Inggris.
Angkatan Laut Rusia telah menerima dua kapal bertenaga nuklir baru yaitu kapal selam rudal balistik Knyaz Oleg dan kapal selam rudal jelajah Novosibirsk yang menjadi bagian dari Armada Pasifik. Keduanya memasuki dinas militer pada hari Selasa selama upacara di galangan kapal Sevmash. Foto : Twitter
Sebelumnya Rusia mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014. Aneksasi tersebut telah membuat Rusia menuai sanksi dan kecaman dari negara-negara Barat. Kyiv ingin teritorial mereka kembali lagi.
Menurut Truss, setiap tindakan militer yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina akan membawa konsekuensi besar, diantaranya penjatuhan sanksi-sanksi, yang akan memukul kepentingan dan ekonomi Rusia.
“Inggris sedang bekerja dengan mitra-mitra kami perihal sanks-sanksi ini, termasuk dampak yang akan sangat besar terhadap sektor keuangan Rusia dan sejumlah individu,” kata Truss.
Presiden Rusia Vladimir Putin menilai ekspansi NATO ke wilayah timur sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991, adalah ancaman bagi Rusia. Putin memperingatkan negara-negara Barat agar jangan mengabaikan waswasnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS Izinkan Pejabat PBB Bertransaksi dengan Taliban untuk Bantu Warga Afghanistan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.