TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina siap untuk berunding dengan Rusia tetapi ingin melihat kebijakan sanksi barat yang kuat terhadap Moskow untuk menghindari eskalasi lebih lanjut, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada pertemuan tingkat tinggi Uni Eropa di Brussels pada Rabu.
Para pemimpin Prancis, Jerman dan Ukraina pada Rabu berusaha untuk menghidupkan kembali pembicaraan dengan Rusia sambil terus menekan Moskow untuk mencegah apa yang dikatakan Barat sebagai persiapan untuk serangan baru di wilayah Ukraina, Reuters melaporkan, 16 Desember 2021.
Dalam wawancara dengan media Italia La Repubblica yang diterbitkan pada 14 Desember, Zelensky mengatakan Rusia mengancam Ukraina untuk memeras Barat.
"Untuk apa pasukan Rusia berkumpul di dekat perbatasan kita?" Zelensky bertanya. "Apakah pasukan Kremlin yang unjuk gigi kekuatan ini berusaha memeras negara-negara barat dan, atau memperluas agresi Rusia terhadap Ukraina dan negara-negara lain di kawasan itu?"
"Rusia memulai perang ini pada tahun 2014," lanjut Zelensky, menekankan bahwa Ukraina memiliki hak hukum untuk membela rakyatnya dan tanahnya, Kyiv Post melaporkan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengunjungi posisi angkatan bersenjata di dekat garis depan dengan separatis yang didukung Rusia selama perjalanan kerjanya di wilayah Donbass, Ukraina 8 April 2021. Pada 26 Maret silam, empat serdadu Ukraina tewas akibat tembakan senjata artileri Rusia ke kawasan timur Ukraina. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS
Zelensky menyayangkan Jerman yang baru-baru ini memblokir dukungan defensif ke Ukraina yang dia yakini berhak untuk negaranya. Dia mengisyaratkan bahwa sekutu tidak boleh hidup dalam ketakutan mendukung Ukraina karena tekanan dari Rusia.
Ukraina saat ini menjadi titik ketegangan utama antara Rusia dan Barat. Amerika Serikat mengatakan Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Ukraina, yang diyakini Barat adalah persiapan untuk invasi. Rusia mengatakan tindakannya murni defensif dan menuduh Ukraina dan Barat bertindak provokatif.
Baca juga: Jenderal Ukraina Akui Tidak akan Mampu Menahan Invasi Rusia Tanpa Bantuan Barat
REUTERS | KYIV POST