TEMPO.CO, Jakarta - Anggota G7, yang terdiri atas negara-negara demokrasi terkaya di dunia yakni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Jepang dan Kanada, kompak membentuk front persatuan melawan agresi Rusia terhadap Ukraina.
Pertemuan G7 yang digelar di Liverpool, Sabtu, 11 Desember dan dihadiri langsung oleh Menlu AS Antony Blinken, terjadi di tengah kekhawatiran internasional bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina. Rusia membantah merencanakan serangan apa pun.
Menjelang diskusi formal, menteri luar negeri Inggris Liz Truss bertemu Blinken pada Jumat malam dan mereka menyatakan keprihatinan mendalam tentang penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, kata kantor Kemenlu Inggris dalam sebuah pernyataan.
Setiap serangan oleh Rusia "akan menjadi kesalahan strategis yang akan menimbulkan konsekuensi serius," kata kantor luar negeri.
"Kita perlu membela diri terhadap ancaman yang berkembang dari aktor yang bermusuhan dan kita harus bersatu dengan kuat untuk melawan agresor yang berusaha membatasi batas kebebasan dan demokrasi," kata Truss kepada para menteri luar negeri pada awal pertemuan.
"Untuk melakukan ini, kita perlu memiliki suara persatuan yang lebih kuat"
Ukraina berada di pusat krisis dalam hubungan Timur-Barat dan menuduh Rusia mengumpulkan puluhan ribu tentara dalam persiapan untuk kemungkinan serangan militer skala besar.
Rusia menuduh Ukraina dan Amerika Serikat berperilaku tidak stabil, dan mengatakan mereka membutuhkan jaminan keamanan untuk perlindungannya sendiri.
Para menteri tiba di Museum of Liverpool disambut band yang memainkan lagu-lagu Natal, sebelum mengadakan sesi pertemuan formal pertama membahas isu geopolitik termasuk pembicaraan nuklir dengan Iran dan pembangunan militer di Iran.
"Apa yang dimaksud dengan pertemuan G7 akhir pekan ini, adalah tentang pertunjukan persatuan antara ekonomi utama yang berpikiran sama, bahwa kita akan benar-benar kuat dalam pendirian kita melawan agresi, terhadap agresi sehubungan dengan Ukraina," kata Truss kepada wartawan. menjelang pembicaraan.
Inggris, sebagai ketua G7 saat ini, menyerukan para anggotanya untuk lebih tegas dalam membela apa yang disebutnya "dunia bebas".
Berikutnya: Eropa terlalu tergantung pada gas Rusia dan teknologi Cina