Menurut Durgham, adik lelaki Muntadar, abangnya itu mengalami patah tulang lengan dan rusuk sesudah dipukul para pasukan keamanan Pemerintah Irak.
Sementara itu, seorang pejabat Pemerintah Irak mengatakan, wartawan tersebut dapat dikenakan hukuman denda dan penjara sampai dua tahun.
Muntadar dapat dikenai dakwaan atas tuduhan menghina seorang pemimpin asing serta Perdana Menteri Irak Nuri Al-Maliki yang ketika itu berdiri di sebelah Bush saat itu terjadi.
Pejabat tersebut juga menambahkan, Muntadar kini diserahkan kepada pasukan pengawal Perdana Menteri Irak untuk ditanyai lebih lanjut oleh. "Dia kini ditahan di Zona Hijau oleh pasukan keamanan di bawah perintah Penasehat Keamanan Negara Irak, Muaffaq Al-Rubaie," katanya.
Beribu-ribu penduduk Irak membanjiri jalan raya kemarin memprotes penahanan Muntadar, setelah dia melempar sepasang sepatunya ke arah Bush ketika Presiden AS itu dan Nuri mengadakan jumpa wartawan bersama Minggu silam, sehubungan lawatan perpisahan Bush ke Irak.
Insiden itu telah menjadi isu hangat di kedai-kedai kopi, kantor, dan sekolah serta seluruh dunia, terutama di dunia Arab.
Sebuah badan amal yang dikoordinir oleh anak perempuan pemimpin Libya Muammar Gaddafi turut menganugerahkan medali keberanian pada Muntadar sambil mendesak Pemerintah Irak membebaskannya.
Seorang bekas pengacara Saddam Hussein, Khalid Al-Dulaimi kemarin juga mengatakan, dia akan membentuk satu tim untuk membela Muntadar. Menurutnya, kira-kira 200 pengacara Irak dan dari AS sudah menyatakan kesediaan untuk membela wartawan itu.
BOBBY CHANDRA