TEMPO.CO, Jakarta - Filipina akan mengadakan pemilihan umum pada Mei 2022 untuk memilih pengganti Presiden Rodrigo Duterte, yang mengakhiri masa jabatan enam tahun.
Di bawah ini adalah politisi yang telah mendeklarasikan pencalonan mereka dan yang lainnya dianggap sebagai calon presiden potensial, dikutip dari Reuters, 20 September 2021.
SARA DUTERTE-CARPIO
Sara Duterte-Carpio, 43 tahun, telah memimpin semua jajak pendapat untuk posisi teratas. Putri Presiden Duterte ini telah menyatakan pencalonan pemilihan kembali sebagai wali kota Davao City tahun depan, meskipun ada seruan untuk mencari jabatan tertinggi.
Tetapi analis politik mengatakan dia mungkin masih membuat pencalonan menit terakhir untuk kepresidenan, seperti yang dilakukan ayahnya pada tahun 2015.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte tiba bersama putri sekaligus ibu negara Sara Duterte-Carpio untuk menghadiri upacara penobatan Kaisar Jepang Naruhito di Tokyo, Jepang 22 Oktober 2019. [Carl Court / Pool via REUTERS]
Jika Sara terpilih, ayahnya yang berusia 76 tahun, akan mendapat perlindungan dakwaan oleh pengadilan domestik atau Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC), yang telah menyetujui penyelidikan formal atas ribuan pembunuhan selama perang melawan narkoba.
Seperti ayahnya, Sara disukai karena gayanya yang tanpa basa-basi dan tidak ragu untuk tidak setuju secara terbuka dengannya, atau menantang sekutunya sendiri.
FRANCISCO DOMAGOSO
Domagoso adalah wali kota Manila yang tumbuh di daerah kumuh, mengais sisa makanan di restoran dan mengumpulkan sampah untuk membantu orang tuanya.
Lebih dikenal dengan nama layar Isko Moreno, ia ditemukan oleh pencari bakat saat menghadiri pemakaman. Dia terjun ke dunia hiburan sebagai idola dan beralih ke dunia aktinh dalam film pada 1990-an.
Karir pelayanan publiknya dimulai sebagai anggota dewan kota pada tahun 1998. Dia adalah wakil wali kota Manila selama tiga periode, hingga pemilihan senator yang gagal pada tahun 2016. Domagoso terpilih sebagai wali kota Manila pada tahun 2019, mengalahkan petahana dan menggulingkan mantan Presiden Joseph Estrada.
CHRISTOPHER BONG GO
"Bong Go", begitu ia paling dikenal, adalah pembantu lama Duterte, yang secara luas dipandang sebagai kandidat presiden potensial dari Partai PDP-Laban.
Dia adalah asisten Duterte ketika Duterte menjadi anggota kongres dan hampir selalu berada di sisinya di acara-acara publik dan di istana presiden, bahkan setelah terpilih menjadi senat dua tahun lalu.
Menjadi ketua komite kesehatan dan olahraga dan telah menolak pencalonan presiden dari partai yang berkuasa, meskipun Duterte mendesaknya untuk mencalonkan diri, dan sering mengunggah swafoto dengan Duterte di media sosial.
Kritikus Duterte telah menyarankan Go mungkin mencalonkan diri sebagai wakilnya. Duterte sendiri setuju untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden.
PANFILO LACSON
Lacson, 73 tahun, adalah yang pertama menyatakan pencalonannya. Ia merupakan seorang senator dan mantan kepala polisi yang berspesialisasi dalam memecahkan kejahatan tingkat tinggi. Ini akan menjadi upaya keduanya setelah pencalonan presiden yang gagal pada 2004.
Pada 2010, Lacson melarikan diri dari pihak berwenang, beberapa hari sebelum dia secara resmi didakwa sebagai dalang pembunuhan seorang wartawan dan sopirnya pada 2000. Dia buron selama lebih dari setahun dan akhirnya dibebaskan oleh Mahkamah Agung. Dia adalah sponsor utama undang-undang anti-terorisme yang kontroversial.
FERDINAND MARCOS
Putra mendiang diktator Filipina yang membawa nama mendiang ayahnya, Ferdinand Marcos, adalah mantan gubernur, anggota kongres, dan senator.
Dikenal sebagai "Bongbong", dia mengatakan kepada pengusaha bulan ini bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Sejak kembali ke Filipina pada tahun 1991 dari pengasingan lima tahun di Hawaii setelah ayahnya digulingkan dalam pemberontakan "Kekuatan Rakyat", keluarga Marcos telah berusaha untuk membangun kembali citranya, yang tercoreng oleh era darurat militer tahun 1970-an ayahnya yang brutal dan miliaran dolar kekayaan yang dijarah.
Bongbong, 64 tahun, kalah dalam pencalonan wakil presiden pada 2016. Dia sempat menggugat hasil pemilu tetapi kalah.
EMMANUEL PACQUIAO
Manny Pacquiao. Credit. Boxing Scene.
Bintang tinju dunia Pacquiao, 42 tahun, telah bersumpah untuk memenjarakan pejabat pemerintah yang korup dan mengkritik hubungan dekat Duterte dengan Cina. Dia telah meluncurkan kampanye untuk menyediakan perumahan gratis untuk 1,9 juta keluarga miskin.
Satu-satunya orang yang memegang gelar dunia di delapan divisi berbeda, Pacquiao adalah anggota kongres dua periode dan saat ini menjadi senator.
Pacquiao dulu adalah salah satu pendukung setia Duterte, yang mendukung perangnya terhadap narkoba dan upaya untuk mengembalikan hukuman mati, tetapi hubungan mereka menjadi tegang akhir-akhir ini.
MARIA LEONOR ROBREDO
Robredo, 56 tahun, adalah wakil presiden saat ini. Sebagai pemimpin oposisi, dia bukan pasangan Duterte dan tidak memiliki suara dalam pemerintahannya.
Dia adalah seorang mantan pengacara hak asasi manusia dan janda mantan menteri kabinet. Robredo menjabat sebagai menteri perumahan di bawah Duterte tetapi berhenti setelah dikeluarkan dari rapat kabinet.
Setelah mengkritik apa yang dia sebut "pembunuhan tidak masuk akal" dalam perangnya melawan narkoba, Duterte mengangkatnya sebagai "tsar narkoba" Filipina atau orang yang bertanggung jawab langsung dalam kebijakan pengendalian narkoba, tetapi memecatnya setelah 18 hari.
Baca juga: Ini Cerita Manny Pacquiao Sampai Dicalonkan sebagai Kandidat Presiden Filipina
REUTERS