TEMPO.CO, Jakarta - Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, mengonfirmasi tewasnya salah satu komandannya Zahi Yaser Oufi dalam serangan Israel di kota Tulkarm, Tepi Barat. Oufi terbunuh bersama tujuh pejuang lainnya, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan pada Jumat. Militer Israel atau IDF mengatakan mereka membunuh Oufi, kepala jaringan Hamas di Tulkarm, dalam serangan pada hari Kamis.
Sebelum Oufi terbunuh, pejabat senior Hamas Rawhi Mushtaha, perdana menteri de facto Jalur Gaza, juga tewas dalam serangan Israel beberapa bulan lalu. IDF dan Shin Bet mengatakan pada hari Kamis, mengumumkan bahwa mereka telah mengonfirmasi kematiannya.
IDF menggambarkan Mushtaha sebagai tangan kanan dan salah satu rekan terdekat pemimpin Hamas Yahya Sinwar. Ia adalah teman satu sel Sinwar di penjara Israel, dibebaskan bersama Sinwar dalam kesepakatan Shalit tahun 2011. Ia juga merupakan salah satu dari lima arsitek utama invasi dan pembantaian Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan.
Menurut militer dan Shin Bet, Mushtaha menjadi sasaran serangan di Jalur Gaza tiga bulan lalu, bersama dengan pejabat Hamas Sameh al-Siraj. Mereka memegang portofolio keamanan di biro politik Hamas, dan Sami Odeh, kepala mekanisme keamanan umum Hamas.
Serangan yang dilakukan oleh jet tempur itu menargetkan para pejabat saat mereka bersembunyi di sebuah terowongan di Jalur Gaza utara. IDF mengatakan pihaknya memiliki informasi intelijen akurat yang menunjukkan para pejabat itu berada di dalam terowongan.
IDF menggambarkan terowongan tersebut sebagai kompleks bawah tanah yang dibentengi dan dilengkapi dengan berbagai peralatan. Terowongan itu berfungsi sebagai pusat komando dan kendali Hamas dan memungkinkan para anggota senior untuk tetap berada di dalamnya dalam jangka waktu yang lama.
Pada akhir Juli, Israel telah membunuh pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran. Israel juga membunuh wakil pemimpin politik Hamas, Salah al-Arouri, dalam serangan udara di ibu kota Lebanon, Beirut, pada bulan Januari.
Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, sudah lama tidak bisa dihubungi. Israel telah menyelidiki kemungkinan spekulasi bahwa Sinwar telah meninggal.
REUTERS | TIMES OF ISRAEL
Pilihan editor: 5 Fakta Meningkatnya Angka Bunuh Diri Remaja di Korea Selatan