TEMPO.CO. Jakarta - Atlit tinju Manny Pacquiao memastikan bahwa dirinya akan mengincar posisi Presiden Filipina pada pemilu yang gelar tahun depan. Dikutip dari CNN, Pacquiao menjelaskan bahwa dirinya memutuskan untuk maju karena dirinya ingin memberantas korupsi di pemerintahan.
"Saya ini seorang petarung dan saya akan tetap menjadi petarung baik di dalam maupun di luar ring. Saya menerima proses nominasi sebagai kandidat Presiden Filipina," ujar Pacquiao pada rapat umum partai penguasa, PDP-Laban, Ahad, 20 September 2021.
Meski sudah menerima nominasi dirinya sebagai kandidat Presiden Filipina 2022, Pacquiao belum memberikan keputusan soal status karir tinjunya. Pria yang memegang gelar juara di delapan divisi berbeda itu enggan berkomentar soal nasib karir tinjunya yang sudah berjalan 26 tahun.
Selain belum menentukan nasib karir tinjunya, siapa yang akan menjadi pendampingnya saat pemilu juga belum ditetapkan.
Dengan majunya Manny Pacquiao sebagai kandidat Presiden Filipina, ia akan berhadapan dengan pasangan Christopher "Bong" Go dan inkumben Presiden Rodrigo Duterte yang sama-sama berasal dari PDP-Laban. Munculnya dua kandidat berbeda dari PDP-Laban adalah dampak dari terpecahnya partai tersebu ke dalam dua kubu. Pacquiao dan Go didukung dua faksi berbeda.
Faksi yang menominasikan Go dan Duterte sebagai Presiden serta Wakil Presiden Filipina menganggap nominasi Pacquiao tidak sah. Sementara itu, faksi pendukung Pacquiao menolak nominasi Go dan Duterte.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Wakil Presiden Leni Robredo. [QUART.COM]
Pacquiao, sejatinya, adalah pendukung setia inkumben Presiden Duterte. Ia sangat mensupport perang Duterte terhadap bisnis narkotika di Filipina serta upayanya untuk menghidupkan kembali hukuman mati. Walau begitu, hubungannya dengan Duterte memburuk sejak ia digadang-gadangkan bakal menjadi calon Presiden Filipina dari PDP Laban.
Hubungan keduanya kian buruk beberapa bulan terakhir karena isu korupsi. Pacquiao menuduh pejabat-pejabata Pemerintahan Duterte telah berbuat korup soal penggelembungan nilai pada proyek pengadaan peralatan medis untuk pengendalian pandemi. Tuduhan itu langsung direspon dengan tantangan oleh Duterte yang meminta Pacquiao menunjukkan buktinya.
"Waktu mu sudah habis," balas Pacquiao terhadap Duterte dan administrasinya.
Duterte sendiri beberapa kali mengkritik atau menghina Pacquiao, terutama soal pengetahuan politik luar negerinya. Menurut Duterte, Pacquiao tidak begitu pintar dan pengetahuan politik luar negerinya dangkal. Hal itu Duterte sampaikan usai Pacquiao mengkritiknya soal posisi Filipina dalam kisruh Laut Cina Selatan dengan Cina.
Dalam survei popularitas, Pacquiao berlum berada di posisi puncak. Sara Duterte-Carpio, anak dari Rodrigo Duterte, lebih populer di kalangan warga untuk menjadi calon Presiden Filipina. Namun, Sara sudah berkali-kali mengatakan dirinya tak berminat menjadi Presiden Filipina walaupun ayahnya potensial mendampingi sebagai wakil.
Baca juga: Atlet Tinju Manny Pacquiao Maju dalam Pencalonan Presiden Filipina
ISTMAN MP | CNN