TEMPO.CO, Jakarta - Taliban mengklaim telah mengepung Panjshir, provinsi terakhir di Afghanistan yang menentang kekuasaannya, kata seorang pemimpin senior Taliban pada Rabu, dan menawarkan perundingan kepada kelompok perlawanan pimpinan Ahmad Massoud.
Sejak jatuhnya Kabul pada 15 Agustus, pegunungan Panjshir menjadi satu-satunya provinsi yang bertahan melawan kelompok Taliban, meskipun ada juga pertempuran di provinsi tetangga Baghlan antara Taliban dan pasukan milisi lokal.
Di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud, putra seorang mantan komandan Mujahidin dan pahlawan Afghanistan melawan Uni Soviet, beberapa ribu anggota milisi lokal dan sisa-sisa unit tentara dan pasukan khusus telah bertahan melawan Taliban.
Dalam rekaman pidato yang ditujukan kepada warga Afghanistan di Panjshir, pemimpin senior Taliban Amir Khan Motaqi meminta para pemberontak untuk meletakkan senjata mereka.
"Imarah Islam Afghanistan adalah rumah bagi semua warga Afghanistan," katanya, dikutip dari Reuters, 2 September 2021.
Taliban telah mengumumkan amnesti untuk semua warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan asing selama dua dekade terakhir, tetapi orang banyak yang takut akan pembalasan berusaha melarikan diri dari negara yang terkurung daratan itu.
Motaqi mengatakan Taliban telah melakukan banyak upaya untuk bernegosiasi dengan para pemimpin pasukan oposisi di Panjshir. "Tapi sayangnya, sayangnya, tanpa hasil apapun," ujarnya.
Ahmad Massoud, putra pahlawan perlawanan anti-Soviet Afghanistan Ahmad Shah Massoud, melambaikan tangan saat tiba untuk menghadiri pertemuan di Bazarak, provinsi Panjshir, Afghanistan, 5 September 2019. Pasukan anti-Taliban merebut kembali tiga distrik di provinsi utara Baghlan, yang berbatasan dengan Panjshir pekan lalu. REUTERS/Mohammad Ismail/File Photo
Pasukan Taliban sedang membuat persiapan penyerbuan di sekitar empat sisi Lembah Panjshir dan tidak ada alasan untuk berperang, kata Motaqi, seraya menambahkan bahwa pasukan anti-Taliban harus mengingat bahwa tidak mungkin mengalahkan Taliban bahkan dengan dukungan dari pasukan NATO dan AS.
"Tapi kami masih berusaha memastikan tidak ada perang dan masalah di Panjshir diselesaikan dengan tenang dan damai," kata Motaqi.
Pernyataan itu muncul setelah setidaknya tujuh milisi Taliban tewas dalam upaya untuk maju ke lembah, menurut dua pemimpin perlawanan, Reuters melaporkan.
Kelompok bantuan Italia, Emergency, mengatakan empat tewas dan lima terluka telah dikirim ke rumah sakit di Kabul dari pertempuran di sekitar daerah Gulbahar di pintu masuk ke Panjshir.
Seorang juru bicara Front Perlawanan Nasional Afghanistan, yang mengorganisir pasukan di Lembah Panjshir, mengatakan pada Rabu pasukan Taliban telah melancarkan serangan dua hari lalu, dan telah menyerang di tiga atau empat daerah yang berbeda tetapi sejauh ini telah dipukul mundur.
Baca juga: Orang Dekat Osama bin Laden Muncul di Afghanistan Usai Taliban Berkuasa
REUTERS