Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Dekat Osama bin Laden Muncul di Afghanistan Usai Taliban Berkuasa

Reporter

image-gnews
Amin-ul-Haq. Twitter/bsarwary
Amin-ul-Haq. Twitter/bsarwary
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang kepercayaan Osama bin Laden, Amin ul-Haq muncul kembali di Afghanistan usai negara ini dikuasai Taliban. Amin ul-Haq adalah penanggung jawab keamanan Osama bin Laden di Tora Bora. Keduanya berhubungan dekat sejak 1980-an ketika Amin ul-Haq bekerja dengan Abdullah Azzam di Maktaba Akhidmat.

Amin ul-Haq yang merupakan pemimpin senior Al-Qaeda kembali ke kampung halamannya di provinsi Nangarhar, Afghanistan pada Senin, 30 Agustus 2021. Amin ul-Haq adalah ajudan dekat mantan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden, yang tewas dibunuh pasukan AS di Abbottabad Pakistan pada 2011.

Dalam video yang beredar di Twitter, Amin ul-Haq tampak didorong melalui pos pemeriksaan Taliban. Ia disambut sejumlah orang.

Ia terlihat menurunkan jendela mobilnya dan berjabat tangan dan berpose dengan beberapa pria. Mobil SUV yang ditumpanginya diarak sejumlah kenderaan lain termasuk beberapa mobil berbendera Taliban.

Amin ul-Haq dilaporkan membantu Osama bin Laden dan yang anggota Al Qaeda lainnya melarikan diri ke Pakistan pada Desember 2001 ketika pasukan AS memburunya setelah serangan 9/11. Amin ul-Haq melarikan diri ke Pakistan beberapa tahun kemudian ketika pasukan AS menargetkan Tora Bora pada 2007.

Setelah awalnya ditahan oleh pasukan Pakistan, Amin ul-Haq dibebaskan karena hubungannya dengan Al Qaeda tidak dapat dibuktikan. Ia kembali ke Afghanistan dua minggu setelah Taliban menguasai negara itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai bagian dari perjanjian Doha, Taliban telah meyakinkan Amerika Serikat bahwa tidak akan mengizinkan kelompok teroris Al Qaeda dan ISIS beroperasi di daerah-daerah yang dikuasai mereka.

Juru bicara Taliban Zabibullah Mujahid, ketika berbicara kepada NBC News pada 26 Agustus 2021 mengatakan tak akan membiarkan tanah Afghanistan untuk terorisme. Namun pada awalnya, Taliban mendelegasikan keamanan Kabul kepada anggota organisasi teroris yang ditakuti, Jaringan Haqqani, yang memiliki hubungan dekat dengan kelompok teroris Islam asing, termasuk Al-Qaeda. Kini dengan kembalinya Amin ul-Haq, pemimpin Al Qaeda yang ditakuti, membuktikan Taliban akan digunakan kembali sebagai tempat persembunyian teroris.

Menurut laporan, ibu kota Afghanistan Kabul saat ini dikuasai oleh hampir 6.000 jihadis Jaringan Haqqani yang dipimpin oleh Khalil al-Rahman Haqqani, saudara laki-laki Jalaluddin Haqqani, pendiri jaringan tersebut.

Baca: Taliban Berkuasa di Afghanistan, ini Lima Orang Pentolannya

OPINDIA | NY POST 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Oposisi Afghanistan Janjikan Perang Gerilya untuk Memaksa Taliban Gelar Pemilu

2 hari lalu

Ahmad Massoud, pemimpin Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF) di pengasingan dan putra mantan komandan mujahidin anti-Soviet Ahmad Shah Massoud. REUTERS
Oposisi Afghanistan Janjikan Perang Gerilya untuk Memaksa Taliban Gelar Pemilu

Pemimpin anti-Taliban Afghanistan berjanji meningkatkan perang gerilya untuk membawa kelompok Islam garis keras itu ke meja perundingan.


Situs ICC Diretas, Sedang Selidiki Kejahatan Perang Rusia hingga Afghanistan

11 hari lalu

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .
Situs ICC Diretas, Sedang Selidiki Kejahatan Perang Rusia hingga Afghanistan

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Selasa mengalami serangan peretasan saat ini sedang melakukan 17 investigasi termasuk di Ukraina


Menlu Retno Marsudi Sebut Politik Jangan Halangi Solidaritas untuk Afghanistan

12 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan pidato pada pembukaan Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (4/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Aditya Pradana Putra/pras
Menlu Retno Marsudi Sebut Politik Jangan Halangi Solidaritas untuk Afghanistan

Menlu Retno Marsudi menyebut Indonesia akan berkontribusi dalam tiga hal: bantuan kemanusiaan, berbagi praktik baik, dan bantuan pendidikan.


Pakistan: Pasukan Taliban Bangun Struktur Ilegal di Perbatasan

20 hari lalu

Truk berisi perbekalan untuk berangkat ke Afghanistan terlihat terdampar di pos pemeriksaan Michni, setelah penyeberangan utama perbatasan Pakistan-Afghanistan ditutup setelah bentrokan, di Torkham, Pakistan, 7 September 2023. REUTERS/Fayaz Aziz/File Foto
Pakistan: Pasukan Taliban Bangun Struktur Ilegal di Perbatasan

Pakistan menuduh pemerintahan Taliban telah mencoba merambah wilayahnya dengan pembangunan 'struktur ilegal' di perbatasan.


Pasukan Keamanan Bentrok, Perlintasan Utama Pakistan-Afghanistan Ditutup

24 hari lalu

Pemandangan umum pos perbatasan di Torkham, Pakistan, 3 Desember 2019. REUTERS/Alasdair Pal
Pasukan Keamanan Bentrok, Perlintasan Utama Pakistan-Afghanistan Ditutup

Perlintasan perbatasan utama Pakistan dengan Afghanistan ditutup untuk hari kedua hingga mengganggu jalur transportasi barang antarkedua negara.


Taliban Minta Masyarakat Internasional Bersabar soal Pendidikan Perempuan di Afghanistan

26 hari lalu

Suasana ruang kelas di Universitas Avicenna setelah Afghanistan jatuh ke tangan Taliban di Kabul, Afghanistan, 6 September 2021. Terjadi perbedaan kondisi kelas universitas di bawah pemerintahan Taliban, yaitu dengan memberikan tirai sebagai sekat untuk memisahkan tempat duduk mahasiswa laki-laki dan perempuan. Social media handout/via REUTERS.
Taliban Minta Masyarakat Internasional Bersabar soal Pendidikan Perempuan di Afghanistan

Taliban mendesak agar masyarakat internasional bersabar terkait pendidikan untuk anak perempuan di Afghanistan


Nasib Pengungsi Afghanistan di AS, Terombang-ambing Keputusan Politik DPR

28 hari lalu

Seorang bayi diserahkan kepada pasukan Amerika di atas tembok pembatas bandara untuk dievakuasi, di Kabul, Afghanistan, pada 19 Agustus [File: Omar Haidari/via Reuters]
Nasib Pengungsi Afghanistan di AS, Terombang-ambing Keputusan Politik DPR

Pengungsi asal Afghanistan di Amerika Serikat berharap Kongres akan memberikan jalan yang lebih langsung menuju status permanen bagi mereka.


Taliban Larang Perempuan ke Taman Nasional: Jalan-jalan Tak Wajib

34 hari lalu

Suasana sebuah taman hiburan di Kabul, Afghanistan, 9 November 2022. Kementerian Moralitas Taliban mengatakan akan ada pembatasan bagi perempuan untuk mengakses taman umum. REUTERS/Ali Khara
Taliban Larang Perempuan ke Taman Nasional: Jalan-jalan Tak Wajib

Taliban melarang perempuan mengunjungi taman nasional dengan alasan penggunaan jilbab yang tidak benar.


Taliban Buat 100 Perempuan Afghanistan Gagal Kuliah di UEA, Gender Apartheid?

37 hari lalu

Mahasiswi Afghanistan berjalan di dekat Universitas Kabul di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022. Taliban dikenal memperlakukan perempuan sebagai warga negara kelas dua, dan hampir tidak memiliki representasi di negara tersebut. REUTERS/Ali Khara
Taliban Buat 100 Perempuan Afghanistan Gagal Kuliah di UEA, Gender Apartheid?

Taliban kembali batasi hak perempuan Afghanistan. PBB sebelumnya sebut Taliban lakukan gender apartheid.


100 Wanita Afghanistan Gagal Kuliah di UEA, Dilarang Taliban Naik ke Pesawat

39 hari lalu

Mahasiswi Afghanistan berjalan di dekat Universitas Kabul di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022. Taliban dikenal memperlakukan perempuan sebagai warga negara kelas dua, dan hampir tidak memiliki representasi di negara tersebut. REUTERS/Ali Khara
100 Wanita Afghanistan Gagal Kuliah di UEA, Dilarang Taliban Naik ke Pesawat

Taliban melarang berangkat 100 wanita Afghanistan yang akan mendapat beasiswa di UEA. Pesawat mereka tak jadi terbang.