Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taliban Bunuh Anggota Keluarga Jurnalis Deutsche Welle

Reporter

image-gnews
Seorang anggota Taliban berjaga saat orang-orang berjalan di pintu masuk Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. Diketahui sebelumnya Taliban menggunakan senapan AK-47, tetapi kini pasukan tersebut telah menggunakan senjata milik Amerika Serikat M16. REUTERS/Stringer
Seorang anggota Taliban berjaga saat orang-orang berjalan di pintu masuk Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. Diketahui sebelumnya Taliban menggunakan senapan AK-47, tetapi kini pasukan tersebut telah menggunakan senjata milik Amerika Serikat M16. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Taliban, yang memburu seorang jurnalis dari Deutsche Welle, telah menembak mati satu anggota keluarga jurnalis itu dan melukai yang lain, kata televisi publik Jerman Deutsche Welle, menambahkan rumah tiga jurnalis lainnya digerebek oleh Taliban.

Taliban telah berjanji akan mengizinkan media bebas, yang dilarang ketika terakhir berkuasa dari 1996 hingga 2001, ketika memberikan konferensi pers pertamanya pada Selasa sejak merebut ibu kota Kabul.

Beberapa wartawan Afghanistan juga melaporkan telah dipukuli dan rumah mereka digerebek sejak Taliban merebut ibu kota Kabul pada hari Minggu.

Dikutip dari Reuters, 21 Agustus 2021, Deutsche Welle (DW) mengatakan Taliban telah melakukan pencarian dari rumah ke rumah untuk menemukan jurnalis itu, yang katanya sekarang bekerja di Jerman dan tidak menyebutkan namanya. Kerabat lainnya dapat melarikan diri dan dalam pelarian sekarang, kata DW.

"Pembunuhan kerabat dekat salah satu editor kami oleh Taliban ... sungguh tragis, dan membuktikan bahaya akut di mana semua karyawan kami dan keluarga mereka di Afghanistan terancam," kata Direktur Jenderal DW Peter Limbourg pada Kamis, mendesak pemerintah di Berlin untuk membantu.

Fotografer Reuters, Danish Siddiqui berpose saat berada di New York, Amerika Serikat, 30 Mei 2018. Fotografer berkewarganegaraan India peraih Pulitzer Prize tersebut tewas saat meliput pertempuran antara pasukan keamanan Afghanistan dengan Taliban di dekat perlintasan perbatasan Pakistan pada Jumat (16/7/2021). REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Nematullah Hemat dari stasiun televisi swasta Ghargasht TV diyakini telah diculik oleh Taliban, dan Toofan Omar, kepala stasiun radio swasta Radio Paktia Ghag, menurut pejabat pemerintah, menjadi sasaran dan ditembak mati oleh para gerilyawan Taliban, Deutsche Welle melaporkan.

Dua orang, juga diduga Taliban, menembak dan membunuh penerjemah Amdadullah Hamdard, yang sering menjadi kontributor surat kabar Jerman Die Zeit, pada 2 Agustus di kota Jalalabad, Afghanistan timur. Sebulan yang lalu, fotografer India yang terkenal di dunia dan pemenang Hadiah Pulitzer Denmark Siddiqui meninggal di Kandahar, mungkin dibunuh oleh militan Taliban.

Seorang juru bicara Taliban tidak segera menanggapi permintaan komentar sementara yang lain tidak dapat segera dihubungi.

Beberapa jurnalis Afghanistan mengatakan situasinya belum jelas.

"Mereka (Taliban) meyakinkan kami bahwa kami aman," kata Khushal Asefi, wakil presiden eksekutif televisi swasta Afghanistan Ariana Radio & Television Network.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Untuk saat ini, mereka mengatakan bahwa kami tidak memiliki masalah, bahkan jurnalis perempuan dapat bekerja di TV, mereka dapat melakukan pelaporan," katanya kepada Deutsche Welle (DW).

Namun, ada laporan tentang Taliban yang tidak mengizinkan jurnalis perempuan di TV, katanya, seraya menambahkan bahwa dia khawatir tentang masa depan yang benar-benar tidak pasti dan Taliban belum mengklarifikasi apa aturan mereka untuk perempuan.

"Taliban baru saja mengambil alih Kabul baru-baru ini. Tapi ke depan, ketika pemerintah atau sistem terbentuk, kita akan melihat pembatasan apa yang akan diberlakukan Taliban atau tidak," kata Asefi.

Deutsche Welle mengatakan Taliban telah menggerebek rumah setidaknya tiga wartawannya.

"Jelas bahwa Taliban sudah melakukan pencarian terorganisir untuk wartawan, baik di Kabul maupun di provinsi-provinsi. Kami kehabisan waktu!" tegas Limbourg mengatakan, mengacu pada upaya putus asa oleh banyak warga Afghanistan untuk meninggalkan negara itu.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dalam pertemuan tertutup pada hari Senin bahwa Jerman sedang berupaya untuk mengeluarkan warganya dan 10.000 warga Afghanistan yang berisiko keluar dari negara itu sesegera mungkin, menurut sumber-sumber partai.

Jurnalis menjadi sasaran di seluruh dunia, terutama di saat pergolakan. Tapi masalah ini sangat sensitif di Afghanistan, di mana Taliban mempertahankan kontrol ketat saat terakhir berkuasa.

Kepala badan kebudayaan PBB, UNESCO, pada hari Jumat mendesak Taliban untuk menjaga kebebasan berekspresi dan keselamatan jurnalis sesuai dengan kewajiban internasional.

Baca juga: Uni Emirat Arab Setuju Tampung 5 Ribu Warga Afghanistan Selama 10 Hari

REUTERS | DEUTSCHE WELLE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

1 jam lalu

Marienplatz, Munich, Jerman. Unsplash.com/@Rtita Choi
Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa


Ragam Pendapat Soal Implikasi RUU Penyiaran terhadap Kebebasan Pers

10 jam lalu

Ilustrasi jurnalis, jurnalisme, wartawan, dan reporter. TEMPO/Imam Yunianto
Ragam Pendapat Soal Implikasi RUU Penyiaran terhadap Kebebasan Pers

Pakar mengingatkan konsekuensi hukum dari RUU Penyiaran, yang dapat meningkatkan risiko kriminalisasi terhadap jurnalis.


Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

2 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi serta wawancara khusus tentang Undang-undang Imigrasi Terampil/ Skilled Immigration Act (FEG).  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.


Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

2 hari lalu

David McBride. AAP/Mick Tsikas
Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan


Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

2 hari lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.


Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

3 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi serta wawancara khusus tentang Undang-undang Imigrasi Terampil/ Skilled Immigration Act (FEG).  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.


Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

3 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024.   TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.


Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

3 hari lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza


Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

5 hari lalu

Seorang pria berjalan di jalan berlumpur, pasca banjir menyusul hujan lebat, di desa Kar Kar, provinsi Baghlan, Afghanistan 11 Mei 2024. REUTERS/Sayed Hassib
Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.


153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

6 hari lalu

Seorang pria berjalan di jalan berlumpur, pasca banjir menyusul hujan lebat, di desa Kar Kar, provinsi Baghlan, Afghanistan 11 Mei 2024. REUTERS/Sayed Hassib
153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi