TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa tidak semua staf KBRI di Kabul, Afghanistan, diungsikan. Sebanyak empat orang tetap dipertahankan untuk menjalankan misi diplomatik. Walau begitu, mereka tidak akan bertugas dari Kabul, melainkan dari Islamabad.
Retno menjelaskan, keputusan itu diambil untuk memastikan ada diplomat Indonesia yang bisa terus melaporkan perkembangan terbaru terkait situasi Taliban dan Afghanistan. Sejatinya, keempat orang terkait hampir ikut dievakuasi juga.
"Semula kita merencanakan untuk tetap melakukan misi KBRI Kabul dengan tim esensial terbatas. Namun, di saat-saat terakhir proses evakuasi, terjadi perkembangan baru dan untuk sementara operasi KBRI Kabul dilakukan dari Islamabad," ujar Retno Marsudi, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Keempat staf KBRI yang akan bekerja dari Islamabad terdiri atas satu kuasa usaha sementara dan tiga home staff. Dari Islamabad, mereka akan mengawasi perkembangan Taliban - Afghanistan sembari menjalankan misi Kabul sehari-hari.
"Tim kecil ini akan terus melakukan asesmen situasi Afghanistan setiap hari dan menentukan langkah selanjutnya," ujar Retno Marsudi menegaskan.
Retno tidak menjelaskan hingga kapan tim kecil tersebut akan dipertahankan di Islamabad atau kapan para diplomat yang dipulangkan kembali dikirim bertugas. Ia hanya menyatakan Indonesia berharap perdamaian dan stabilitas dan segera tercipta di Afghanistan.
"Indonesia terus berharap proses politik yang inklusif, yang afghan-led, afghan-owned, masih memiliki peluang untuk dilakukan demi kebaikan rakyat Afghanistan...Indonesia juga terus berharap agar kaum perempuan Afghanistan dihormati hak-haknya." ujar Retno Marsudi menegaskan.
Baca juga: Kepala Kebijakan Uni Eropa Sebut Afghanistan Hancur
ISTMAN MP