TEMPO.CO, Jakarta - Partai politik terbesar Malaysia UMNO sekaligus sekutu penting dalam koalisi pemerintah pada Rabu malam menarik dukungannya dan meminta Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengundurkan diri karena gagal mengelola krisis Covid-19 di negara itu.
Keputusan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) untuk menarik dukungan dari koalisi Perikatan Nasional (PN) datang hanya beberapa jam setelah Muhyiddin Yassin menunjuk seorang anggota senior UMNO sebagai wakil perdana menteri, yang dipandang sebagai upaya untuk meredakan pertikaian selama berbulan-bulan.
Beberapa anggota parlemen UMNO tidak senang mengisi peran nomor dua dalam partai. Tetapi jaksa agung Malaysia mengatakan penarikan itu tidak akan mempengaruhi posisi Muhyiddin atau kabinetnya, karena masalah mayoritas hanya dapat ditentukan oleh parlemen, bukan dengan pernyataan para pemimpin partai politik.
"Untuk saat ini, pemerintah tidak memiliki fakta yang jelas untuk menunjukkan bahwa perdana menteri tidak lagi memegang kepercayaan mayoritas anggota parlemen," kata Jaksa Agung Idrus Harun, dikutip dari Reuters, 10 Juli 2021.
Perdana menteri, yang merupakan presiden Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) berkuasa dengan mayoritas tipis setelah pemerintah Pakatan Harapan digulingkan dari Putrajaya.
Dikutip dari Channel News Asia, anggota parlemen dari Bersatu, Barisan Nasional (BN), Parti Islam Se-Malaysia, Gabungan Parti Sarawak dan beberapa partai lain kemudian bersatu untuk membentuk blok koalisi Perikatan Nasional.
Parlemen Malaysia dijadwalkan mengadakan pertemuan khusus lima hari mulai 26 Juli, pertemuan pertamanya tahun ini setelah ditangguhkan pada Januari ketika darurat nasional diumumkan untuk mengendalikan wabah Covid-19.
Para menteri UMNO di pemerintahan, yang memegang posisi utama seperti kesehatan, pertahanan dan urusan luar negeri, sejauh ini belum mengatakan mereka akan mundur.
Muhyiddin Yassin atau kantornya belum berkomentar perihal penarikan dukungan UMNO.
Pemandangan jalan-jalan yang sepi selama lockdown karena wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Kuala Lumpur, Malaysia 1 Juni 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]
Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengatakan penarikan dukungan untuk Muhyiddin disebabkan oleh kegagalan untuk mengelola masalah virus corona secara efektif, untuk memastikan stabilitas politik dan ekonomi, dan memenangkan kepercayaan publik.
Muhyiddin Yassin harus memberi jalan bagi perdana menteri sementara, yang akan fokus pada pandemi, kata Zahid.
Malaysia telah berada di bawah lockdown ketat sejak Juni karena infeksi virus corona meningkat tajam.
Zahid juga menyerukan pemilihan setelah kekebalan kelompok dicapai dari vaksinasi massal.
Pemilu tidak akan digelar sampai 2023, tetapi Muhyiddin awal tahun ini mengatakan dia akan mengadakan pemilihan jika aman untuk melakukannya.
Muhyiddin Yassin memiliki mayoritas parlemen dua kursi yang tipis, dengan UMNO terdiri dari 37 dari 113 anggota parlemennya, sementara partai Muhyiddin Yassin, Bersatu, memegang 31 kursi.
Baca juga: Viral Kampanye Bendera Hitam untuk Memprotes Penanganan Covid-19 di Malaysia
REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA