TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin merombak kabinetnya untuk meningkatkan kembali respon pemerintahan terhadap pandemi COVID-19. Dikutip dari Channel News Asia, Yassin memindahkan Menteri Senior Pertahanan Ismail Sabri Yaakob ke posisi Wakil Perdana Menteri.
Posisi Yaakob yang kosong selanjutnya akan diisi oleh Menteri Luar Negeri Hishammudin Hussein. Dengan jabatan barunya sebagai Menteri Senior, Hussein juga akan mengambil alih koordinator Kluster Keamanan yang sebelumnya dipegang Yaakob. Belum diketahui apakah Hussein akan rangkap jabatan atau menyerahkan posisinya di Kementerian Luar Negeri kepada figur lain.
"Penunjukkan ini akan meningkatkan kemampuan Perikatan Nasional (PN) dalam merespon pandemi COVID-19 sekaligus memperkuat kesatuan anatr partai politik yang membentuk pemerintah," ujar keterangan pers Pemerintah Malaysia, Rabu, 7 Juli 2021.
Lebih lanjut, Pemerintah Malaysia menyampaikan ada beberapa pertimbangan ekstra yang mendorong reshuffle itu. Pertama, dengan menempatkan Yaakob di posisi Wakil Perdana Menteri, ia bisa lebih leluasa membantu Yassin untuk mengatur administrasi pemerintahan sekaligus memenuhi kebutuhan publik selama pandemi.
Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob. Kredit: ANTARA Foto/FB
Selama ini, Ismail Sabri berperan dalam menentukan strategi Pemerintah Malaysia dalam menghadapi pandemi COVID-19. Hal itu termasuk soal penerapan lockdown atau dikenal sebagai MCO di Malaysia.
Sementara itu, soal penempatan Hussein sebagai Menteri Senior Pertahanan, Pemerintah Malaysia menyatakan ia akan terlibat dalam operasi pemulihan nasional pasca pandemi COVID-19. Koneksi Hussein sebagai Menteri Luar Negeri diharapkan bisa membantu hal itu.
Sebagai catatan, ini pertama kalinya Muhyiddin Yassin melakukan reshuffle kabinet sejak terpilih menjadi PM pada Februari lalu. Posisi Deputi Wakil Menteri, sebelumnya, adalah salah satu posisi yang selalu ia kosongkan karena dirasa tidak perlu. Situasi pandemi mengubah pendekatannya.
Per berita ini ditulis, beberapa negara bagian di Malaysia masih menjalani lockdown COVID-19. Baru lima negara bagian yang status lockdownnya sudah dicabut yaitu Kelantan, Pahang, Perak, Perlis dan Terengganu. Adapun secara nasional Malaysia mencatat 792 ribu kasus, 5 ribu kematian, dan 7.654 kasus COVID-19 per hari.
Baca juga: Malaysia Genjot 300.000 Vaksinasi Covid-19 Nasional dalam Sehari
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA