TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, Taiwan akan memberikan bantuan yang diperlukan rakyat Hong Kong menghadapi Cina yang akan memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong.
Presiden Tsai di halaman Facebook kemarin, 24 Mei 2020 menuliskan RUU Keamanan Nasional akan memberikan ancaman serius kepada kebebasan dan kemerdekaan hukum di Hong Kong.
Presiden Tsai yang dituding separatis oleh Cina menegaskan, peluru dan tekanan bukan jalan untuk menangani aspirasi rakyat Hong Kong demi kebebasan dan demokrasi.
"Menghadapi tantangan situasi ini, masyarakat internasional telah secara aktif mengulurkan tangan membantu rakyat Hong Kong," tulis Presiden Tsai di Facebook, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia, 25 Mei 2020.
Taiwan bahkan secara proaktif lebih menyempurnakan dan terus maju dengan memberikan dukungan kerja yang relevan, dan memberi orang-orang Hong Kong bantuan yang dibutuhkan."
Taiwan menjadi tempat pelarian bagi para pengunjuk rasa Hong Kong yang memprotes Cina. Sejak gelombang unjuk rasa pecah di Hong Kong tahun lalu, jumlah mereka yang lari ke Taiwan bertambah terus.
Taiwan tidak memiliki UU pengungsi yang dapat diterapkan kepada para pengunjung rasa asal Hong Kong yang mengajukan suaka. Begitupun, UU menjanjikan untuk membantu warga Hong Kong yang terancam keselamatan dan kebebasannya akibat masalah politik.
Dukungan Taiwan terhadap para pengunjuk rasa di Hong Kong membuat hubungan Taipei dan Beijing semakin memburuk. Cina menuding pendukung kemerdekaan Taiwan berkolusi dengan pengunjuk rasa Hong Kong. Cina menegaskan Taiwan merupakan wilayah kedaulatan Cina. Sama halnya dengan Hong Kong.