TEMPO Interaktif, Penang: Tokoh oposisi Malaysia Anwar Ibrahim hari ini menuduh pemerintah Malaysia menggunakan trik kotor dengan mengacaukan kampanyenya untuk kembali ke parlemen melalui pemilihan sela.
Anwar, mantan perdana menteri yang dipenjara karena kasus sodomi dan tuduhan korupsi satu dekade lalu, mengharapkan memenangkan pemilihan 26 Agustus di kampung halamannya Penang sebagai langkah terbaru untuk meraih kekuasaan.
Baca Juga:
Namun, dia mengatakan pemerintah mengeksploitasi ketegangan antara ras-ras di Malaysia, dan menyoroti tuduhan sodomi baru terhadap dirinya, untuk mencoba menghalangi kemenangan pemimpin oposisi berusia 61 tahun itu.
"Ini merupakan taktik kotor. Ini kampanye jahat sebagiannya dan secara keseluruhan tidak bermoral," ujarnya dalam keterangan persnya.
Anwar mengatakan koalisi yang memerintah memainkan keretakan antara mayoritas Melayu dan minoritas China dan India dengan mengirim teks SMS ke warga Melayu yang menuduh Anwar sebagai "agen China".
Baca Juga:
Dia juga mengatakan pemerintah telah memerintahkan pendukung mereka untuk mengejak pendukungnya dengan meneriakkan "sodomi, sodomi" di saat kampanye politiknya.
Analist mengatakan pemerintah akan menggunakan pemilihan sela untuk mencoba menjatuhkan kemampuan Anwar menarik semua kelompok-kelompok rasial Malaysia.
"Mereka akan mencoba untuk meyakinkan pemilih bahwa Islam dalam ancaman dan hak-hak Malaysia terancam," kata Ibrahim Suffian dari perusahaan riset Pusat Merdeka.
AFP/Erwin Z