Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Oxfam: 22 Pria Lebih Kaya Dibanding 326 Juta Perempuan Afrika

image-gnews
Korban Badai Idai membawa paket bantuan di pengungsian di Desa Cheia, dekat Beira, Mozambik, Afrika Timur, 2 April 2019. REUTERS/Zohra Bensemra
Korban Badai Idai membawa paket bantuan di pengungsian di Desa Cheia, dekat Beira, Mozambik, Afrika Timur, 2 April 2019. REUTERS/Zohra Bensemra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kesenjangan antara orang kaya dan miskin tampak semakin lebar setelah Oxfam merilis laporan bahwa 22 pria kaya di dunia memiliki kekayaan akumulasi lebih banyak dibanding kekayaan akumulasi 326 juta perempuan di Afrika.

Oxfam International menyerukan kepada pemerintah untuk menerapkan kebijakan yang meringankan beban perempuan yang memberikan perawatan untuk anak-anak dan orang tua, yang seringkali dengan sedikit atau tanpa bayaran.

Oxfam menyarankan pajak yang lebih tinggi pada orang kaya, dan lebih banyak pengeluaran oleh pemerintah nasional untuk perawatan anak dan kesehatan.

Dikutip dari CNN, 20 Januari 2020, laporan tahunan Oxfam tentang ketimpangan dirilis menjelang Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, yang setiap tahun menyatukan banyak orang terkaya dan paling berpengaruh di dunia.

Di antara temuan utama laporan sebagai berikut: 2.153 miliarder dunia memiliki kekayaan lebih dari 4,6 miliar orang; 22 pria terkaya memiliki kekayaan lebih dari semua wanita di Afrika; menurut PBB, ada 326 juta berusia 20 tahun ke atas; 1% orang terkaya di dunia memiliki kekayaan lebih dari dua kali lipat 6,9 miliar orang; nilai pekerjaan perawatan yang tidak dibayar kepada perempuan berusia 15 tahun ke atas adalah US$ 10,8 triliun (Rp 147 ribu) per tahun; jumlah miliarder telah berlipat ganda selama dekade terakhir.

Bendera nasional beberapa negara dan bendera logo World Economic Forum (WEF) berkibar di atap pusat kongres selama persiapan pertemuan WEF tahunan di resor Alpen Swiss di Davos, Swiss 19 Januari 2020. [REUTERS / Denis Balibouse]

Laporan setebal 63 halaman itu berpendapat bahwa para pemimpin dunia tidak cukup berbuat untuk mengatasi kesenjangan yang semakin lebar antara si miskin dan si kaya. Laporan berfokus untuk tahun ini pada kebijakan yang memungkinkan laki-laki untuk mendominasi peringkat teratas dalam bisnis dan pemerintah. Ketimpangan ekonomi, menurut laporan itu, dibangun di atas ketidaksetaraan gender.

"Perempuan mendukung ekonomi pasar dengan tenaga kerja murah dan gratis dan mereka juga mendukung negara dengan memberikan perawatan yang harus disediakan oleh sektor publik," kata laporan itu. "Pekerjaan yang tidak dibayar ini memicu sistem ekonomi seksis yang mengambil dari banyak orang dan memasukkan uang ke dalam kantong segelintir orang."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oxfam memperingatkan bahwa populasi yang menua dan pemotongan layanan publik mengancam untuk menambah beban pekerja perawatan dan memicu ketidaksetaraan lebih lanjut.

"Penting bagi kita untuk menggarisbawahi bahwa mesin ekonomi tersembunyi yang kita lihat adalah pekerjaan perawatan perempuan yang tidak dibayar. Dan itu perlu diubah," kata Amitabh Behar, CEO Oxfam India, dikutip dari Reuters.

Untuk menyoroti tingkat ketimpangan dalam ekonomi global, Behar mengutip kasus seorang perempuan bernama Buchu Devi di India yang menghabiskan 16 hingga 17 jam sehari melakukan pekerjaan seperti mengambil air setelah berjalan kaki 3 km, memasak, menyiapkan anak-anaknya untuk sekolah dan bekerja di pekerjaan dengan bayaran rendah.

"Dan di satu sisi Anda melihat miliarder yang semuanya berkumpul di Davos dengan pesawat pribadi, jet pribadi, gaya hidup super kaya," katanya. "Buchu Devi ini bukan satu orang. Saya di India bertemu dengan para perempuan ini setiap hari, dan ini adalah kisah di seluruh dunia. Kita perlu mengubah ini, dan tentu saja mengakhiri ledakan miliarder ini."

Behar mengatakan bahwa untuk memperbaiki hal ini, pemerintah harus memastikan di atas segalanya bahwa orang kaya membayar pajak mereka, yang kemudian harus digunakan untuk membayar fasilitas seperti air bersih, perawatan kesehatan, dan sekolah yang lebih berkualitas.

Behar juga merujuk pada protes yang terjadi di 30 negara di seluruh dunia. Menurutnya, orang-orang yang turun ke jalan meneriakkan slogan yang sama, yakni menentang ketidaksetaraan dan kesenjangan antara si kaya dan miskin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

18 jam lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

23 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat dari Menteri Pertahanan AS, Lloyd J. Austin III, pada Rabu, 24 April 2024, setelah penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum. Foto: Tim Media Prabowo
Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

Jumlah harta kekayaan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mencapai Rp 2,04 triliun. Berikut Rinciannya.


DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

1 hari lalu

Ilustrasi aborsi. TEMPO
DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

2 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

4 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

4 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

4 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

5 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.