Ada rumor mengatakan pesawat tempur generasi kelima Chengdu J-20 akan mengisi armada skuadron kapal induk generasi kelima Cina. Jika ini terealisasi, maka Cina semakin serius meningkatkan daya tempur angkatan lautnya.
Pejuang siluman Chengdu J-20 diperkirakan akan menggantikan Shenyang J-15 pada dek Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Cina di masa depan, menurut laporan South China Morning Post pada Selasa, mengutip sumber militer Cina.
Perusahaan Aerospace Chengdu sedang mengerjakan versi baru J-20 untuk peluncuran dan pendaratan operator. Ini memiliki kemiripan dengan pesawat tempur siluman F-35 generasi kelima AS, yang memiliki varian yang dibangun untuk geladak pengangkut.
Global Times melaporkan Cina sedang mengembangkan varian J-20 dua kursi yang dapat dikembangkan menjadi bomber, pesawat perang elektronik atau bahkan pesawat tempur berbasis kapal induk.
Sebelumnya pesawat tempur FC-31 yang sangat mirip dnegan F-35, akan menjadi pesawat tempur kapal induk. Tetapi komite militer pusat menggantinya dengan J-20 dengan alasan teknis dan sebagainya.
Militer Cina memamerkan rudal jet tempur siluman J-20 pada Zhuhai AIr Show pada 13 November 2018. Reuters
J-20 adalah pesawat yang lebih besar, lebih berat dari FC-31 dan dikatakan lebih bermanuver. J-20, yang saat ini masuk dalam jajaran angkatan udara, adalah pesawat tempur 35 ton dengan kecepatan Mach 2.
Chengdu J-20 menandai masuknya pesawat tempur siluman multirole pertama ke angkatan bersenjata Cina. Menurut Departemen Pertahanan, Cina memandang teknologi siluman sebagai komponen inti dalam transformasi angkatan udara agar mampu melakukan operasi ofensif dan defensif.
Centre for Strategic and International Studies mencatat, J-20 dirancang untuk meningkatkan kemampuan siluman dan kemampuan manuver, yang akan memberikan Cina berbagai pilihan pertempuran udara yang sebelumnya tidak tersedia dan meningkatkan kemampuannya untuk memproyeksikan kekuatan.
J-20 adalah bagian dari kelompok kecil pesawat tempur namun terbilang elit baik saat ini dalam operasional atau dalam pengembangan, yang bisa disejajarkan dengan F-22 Raptor AS dan T-50 PAK-FA Rusia.
Laporan berbeda mengenai jarak tempur J-20 berbeda-beda, yang diperkirakan antara 1.200 dan 2.700 kilometer. Terlepas dari ketidakpastian ini, radius tempur J-20 cenderung luas mengingat luasnya wilayah Cina.
US Naval War College menyebut J-20 bisa menjadi platform serangan permukaan yang efektif untuk beberapa ratus mil laut di lautan. Air Power Australia mencatat bahwa J-20 akan menjadi pilihan pesawat yang cocok untuk beroperasi di dalam rantai pulau pertama dan rantai pulau kedua Cina. The Global Times melaporkan pada 14 November 2018 bahwa J-20 sekarang mampu mengisi bahan bakar udara, yang akan semakin memperluas jangkauan operasional pesawat tempur generasi kelima di seluruh Asia-Pasifik.