TEMPO.CO, Jakarta - Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi adalah pemimpin Pasukan Quds IRGC (Korps Garda Revolusi Iran), yang mempunyai kepedulian memajukan perjuangan dan pembebasan Palestina di kawasan, di Suriah dan Lebanon.
Ia lahir pada 1960 dan bergabung dengan IRGC pada 1980, kurang dari setahun setelah kemenangan Revolusi Islam.
Menjadi salah satu pemimpin Pasukan Quds yang paling menonjol, Martir Zahedi adalah Wakil Kepala operasi IRGC. Ia juga menjabat sebagai pemimpin Angkatan Udara IRGC dari 2005 hingga 2006 dan Angkatan Darat dari 2006 hingga 2008.
Brigadir Jenderal ini juga memimpin sebuah batalion dan pasukan elite di IRGC selama perang Irak-Iran dan perang Suriah.
Setelah 44 tahun mengabdi untuk IRGC dan membantu gerakan pembebasan di seluruh wilayah, Zahedi dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel setelah mereka meluncurkan enam rudal ke Bagian Konsuler Kedutaan Besar, melalui jet tempur siluman F-35.
Israel telah membunuh sejumlah penasihat dan personel IRGC di Suriah, menyusul pecahnya perang genosida di Jalur Gaza. IRGC telah menjadi pendukung lama panjang Perlawanan Palestina dan gerakan-gerakan pembebasan lainnya di wilayah tersebut.
Meskipun Iran tidak memiliki keterlibatan langsung dalam mendukung serangan terhadap pendudukan Israel dalam enam bulan terakhir, komando militer Israel telah menjadikan Angkatan Bersenjata Iran sebagai target utama kampanye pembunuhannya.
Media pemerintah Iran mengatakan bahwa Teheran meyakini bahwa Zahedi adalah target dari serangan tersebut. Wakilnya dan seorang komandan senior lainnya juga terbunuh bersama empat orang lainnya.
AL MAYADEEN
Pilihan Editor: Komandan Garda Revolusi Iran Tewas dalam Serangan Israel di Suriah