Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kantor Pemerintah Hong Kong Dikepung, Tolak RUU Ekstradisi

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Ratusan pengunjuk rasa membangun barikade untuk memblokir jalan saat melakukan aksi  menuntut pemimpin Hong Kong untuk turun dan menarik RUU ekstradisi, di Hong Kong, 21 Juni 2019. REUTERS/Tyrone Siu
Ratusan pengunjuk rasa membangun barikade untuk memblokir jalan saat melakukan aksi menuntut pemimpin Hong Kong untuk turun dan menarik RUU ekstradisi, di Hong Kong, 21 Juni 2019. REUTERS/Tyrone Siu
Iklan

TEMPO.COHong Kong – Para pengunjuk rasa di Hong Kong memblokir jalan dan memaksa pekerja meninggalkan kantor kementerian Hukum pada Kamis, 27 Juni 2019.

Baca juga: Cina Dukung Hong Kong Soal RUU Ekstradisi

 

Ini merupakan gejolak terbaru di Hong Kong terkait penolakan warga terhadap amandemen UU Ekstradisi, yang memungkinkan tersangka diekstradisi ke Cina.

Pemerintah Hong Kong dan parlemen telah bersepakat untuk menghentikan pembahasan legislasi ini. Namun, pengunjuk rasa mendesak pemerintah mencabut pembahasan legislasi ini.

Baca juga: 5 Poin Menarik Soal Kontroversi RUU Ekstradisi Hong Kong

 

Mereka juga mendesak Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengundurkan diri karena dianggap pro Beijing dan bertindak keras dalam menghadapi unjuk rasa publik.

“Anda tahu apa yang ada di hati semua orang yaitu ini soal masa depan kami dan ini bersifat sangat pribadi,” kata Brian Kern, 53 tahun, salah satu pengunjuk rasa, seperti dilansir Reuters pada Jumat, 28 Juni 2019.

Para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel “Tarik UU Jahat”, “Bebaskan martir”, “Teresa Cheng keluarlah”. Cheng adalah menteri Kehakiman Hong Kong.

Warga juga mengecam tindakan kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh polisi saat unjuk rasa di depan gedung parlemen Hong Kong dua pekan lalu.

Baca juga: Empat Organisasi Jurnalis Tolak RUU Ekstradisi Hong Kong

 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polisi berupaya memblokir pengunjuk rasa. Salah satu petugas membawa spanduk yang berisi pesan meminta massa membubarkan diri. Terjadi beberapa bentrokan kecil dengan kelompok Demosisto, yang pro demokrasi, dan polisi.

“Berjuang untuk keadilan”, “Bebaskan Hong Kong sekarang juga”, dan “Demokrasi Sekarang” merupakan tulisan di sejumlah spanduk besar yang dibawa pengunjuk rasa.

Kepala Polisi Hong Kong, Stephen Lo, memperingatkan massa jika sampai terjadi kerusuhan. Dia mengecam situasi yang bersifat bermusuhan dengan massa, yang membuat tugasnya menjadi sulit.

Baca juga: 1 Juta Warga Hong Kong Demo Tolak RUU Ekstradisi Cina

 

Pengunjuk rasa juga mencoba mengepung kantor markas polisi. Ini membuat petugas mengejar sejumlah pengunjuk rasa menggunakan tongkat.

Pada Kamis dini hari, sekitar 200 pengunjuk rasa masih bertahan. Mereka duduk dengan tenang di depan kantor pemerintahan sambil memakai penutup wajah hitam.

Para pengunjuk rasa meminta agar masalah mereka menjadi pembahasan di KTT G-20, yang bakal digelar di Osaka, Jepang, pada 28 dan 29 Juni 2019.

Namun, secara terpisah, pemimpin Cina menolak keras adanya pembahasan isu Hong Kong di G-20. Seperti dilansir SCMP, mereka menilai pembahasan itu hanya merupakan gangguan dan bentuk intervensi.

“Kami tahu KTT G-20 sebentar lagi digelar. Kami ingin menyuarakan aspirasi kami,” kata Jack Cool Tsang, 30 tahun, seorang teknisi teater yang memilih libur agar bisa berunjuk rasa di Hong Kong.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

18 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

20 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Istana Kepresiden Jakarta, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

1 hari lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

3 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

3 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

3 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.