TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk penembakan di sebuah sinagog di dekat kota San Diego, California, Amerika Serikat pada Minggu, 28 April 2019. Netanyahu pun menyerukan agar dilakukan sebuah pertemuan tingkat tinggi untuk mendiskusikan naiknya serangan anti-Yahudi di seluruh dunia.
"Komunitas internasional harus meningkatkan upaya melawan serangan anti-Yahudi," kata Netanyahu, seperti dikutip dari rt.com, Senin, 29 April 2019.
Baca: Penembakan Sinagog, Ribuan Orang Padati Acara Berkabung
Prime Minister Benjamin Netanyahu: "I condemn the abhorrent attack on a synagogue in California; this is an attack on the heart of the Jewish people."
— PM of Israel (@IsraeliPM) April 28, 2019
Baca: Pelaku Penembakan Sinagog Unggah Koleksi Senjata Sebelum Beraksi
Dalam pernyataannya, Netanyahu pun mengungkap pihaknya siap menggelar sebuah pertemuan khusus guna mendiskusikan masalah naiknya serangan anti-Yahudi di seluruh dunia. Sedangkan Presiden Israel Reuven Rivlin mengatakan serangan penembakan di sebuah sinagog di California hari Minggu kemarin adalah peringatan menyakitkan kalau anti-Yahudi dan kebencian terhadap pemeluk Yahudi ada dimana-mana.
"Tidak ada negara dan masyarakat yang bebas dari serangan anti-Yahudi. Hanya melalui pendidikan kita dapat mengatasi wabah ini," kata Rivlin.
Selain Israel, Jerman dan Prancis juga telah memperingatkan naiknya tindak kekerasan dan perusakan anti-Yahudi.
Penembakan di sebuah sinagog di California, Amerika Serikat, Minggu, 28 April 2019 lalu, menewaskan satu orang jamaah dan tiga orang luka-luka. Pelaku sudah dibekuk aparat keamanan Amerika Serikat.
Penembakan pada hari Minggu lalu bukan yang pertama terjadi di Amerika Serikat. Sebelumnya pada Oktober 2018, terjadi aksi penembakan mematikan di sebuah sinagog, tempat ibadah pemeluk Yahudi di kota Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat. Penembakan itu menewaskan 11 orang dan melukai 7 orang.