Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Theresa May Salahkan Parlemen Inggris Atas Kebuntuan Brexit

Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PM Inggris Theresa May menyalahkan parlemen Inggris di tengah upayanya memperoleh dukungan tory untuk proposal Brexit-nya yang semakin mendekati ambang batas waktu.

Pada Rabu petang kemarin, ketika Brexit tinggal menghitung sembilan hari lagi, May membuat pidato mengejutkan dari beranda kediamannya di Downing Street No.10.

"Dua tahun berjalan, para anggota parlemen tidak bisa menyepakati cara untuk pemisahan Inggris. Akibatnya, kita tidak akan meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret. Penundaan ini adalah penyesalan besar untuk saya pribadi. Kalian sebagai warga sudah merasa cukup. Kalian ingin proses ini selesai dan berakhir. Saya setuju, saya di pihak kalian," kata May, dikutip dari New York Times, 22 Maret 2019. Dari amanat pidatonya, Theresa May menyalahkan parlemen atas mandeknya realisasi Brexit.

Baca: Theresa May Minta Brexit Ditunda Hingga Juni, Apa Reaksi UE?

"Apakah mereka (parlemen) ingin meninggalkan UE dengan kesepakatan? Apakah mereka ingin meninggalkannya tanpa kesepakatan? Atau apakah mereka tidak ingin pergi sama sekali?" tanya May.

"Sejauh ini, parlemen telah melakukan segalanya untuk menghindari pilihan," lanjut May.

Dalam pidatonya soal Brexit, Perdana Menteri Theresa May mengecam Parlemen, mengatakan para anggotanya mengabaikan tugas mereka.[Chris J Ratcliffe/New York Times]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pidato ini berisiko bagi May. Pasalnya, May membutuhkan suara dalam voting menentukan pekan depan untuk meloloskan proposal Brexitnya.

Tak lama usai pidato May, anggota parlemen breaksi. Mereka menyebut May sengaja menggiring opini publik dengan melempar kesalahan kepada parlemen.

Baca: Bocah 6 Tahun Surati Presiden UE, Mau Tetap Berteman Usai Brexit

"Demokrasi hilang ketika seorang perdana menteri yang telah menempatkan dirinya melawan House of Commons (sebutan parlemen Inggris), kemudian menyalahkan anggota parlemen karena melakukan tugas mereka," kata seorang mantan menteri Konservatif, Sam Gyimah, yang mengundurkan diri dari kabinet May pada bulan November lalu.

Dia mengatakan tidak akan mendukung perjanjian Brexit yang disusun Theresa May dan menyebut pidatonya "Beracun" di Twitter.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Pemerintah Inggris Klaim Brexit Tidak Gagal

18 hari lalu

Seorang wanita mengibarkan bendera setelah Inggris resmi keluar dari Uni Eropa di Lapangan Parlemen di London, 31 Januari 2020. Inggris adalah negara pertama yang menarik diri dari Uni Eropa dalam sejarahnya. REUTERS
Pemerintah Inggris Klaim Brexit Tidak Gagal

Juru bicara Perdana Menteri Rishi Sunak menyatakan kepergian Inggris dari Uni Eropa bukanlah sebuah kegagalan, menanggapi sejumlah kritik.


Raja Charles Menuju Jerman, Perjalanan Luar Negeri Pertama Sebagai Raja

29 Maret 2023

Raja Inggris Charles dan Ratu Camilla pergi setelah kunjungan mereka ke Balai Kota Bolton, di Bolton, Inggris 20 Januari 2023. REUTERS/Ed Sykes
Raja Charles Menuju Jerman, Perjalanan Luar Negeri Pertama Sebagai Raja

Kunjungan Raja Charles ini dipandang sebagai dorongan terhadap PM Inggris Rishi Sunak untuk mengatur ulang hubungan dengan Eropa.


Mulai 2024, Warga Inggris Kena Biaya Tambahan untuk Masuk Negara Uni Eropa

2 Maret 2023

Penumpang terlihat di gerbang check-in Thomas Cook di Bandara Mallorca setelah perusahaan perjalanan tertua di dunia itu bangkrut yang berdampak pada ratusan ribu wisatawan dan memicu upaya repatriasi terbesar dalam sejarah Inggris, di Palma de Mallorca, Spanyol, 23 September 2019. [REUTERS / Enrique Calvo]
Mulai 2024, Warga Inggris Kena Biaya Tambahan untuk Masuk Negara Uni Eropa

Biaya tambahan itu adalah konsekuensi dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa.


Pengacara Putri Candrawathi Cecar Adik Yosua soal Perempuan dan Tempat Hiburan Malam

1 November 2022

Adik almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Mahareza Rizky tiba di ruang sidang untuk memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa, 1 November 2022. Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan 12 orang saksi dari keluarga almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU). TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pengacara Putri Candrawathi Cecar Adik Yosua soal Perempuan dan Tempat Hiburan Malam

Pengacara Putri Candrawathi mencecar adik Yosua soal kedekatan kakaknya dengan sejumlah perempuan dan kebiasaannya ke tempat hiburan malam.


Pidato Perdana di Parlemen Inggris, Raja Charles III: Saya Akan Ikuti Jejak Ratu Elizabeth II

12 September 2022

Lord Speaker John McFall berjalan di samping Raja Inggris Charles saat ia mengunjungi parlemen di Westminster, setelah kematian Ratu Inggris Elizabeth, di London, Inggris, 12 September 2022. REUTERS/John Sibley/Pool
Pidato Perdana di Parlemen Inggris, Raja Charles III: Saya Akan Ikuti Jejak Ratu Elizabeth II

Raja Charles III menyampaikan pidato pertamanya di hadapan parlemen Inggris sejak naik takhta


Liz Truss Perdana Menteri Perempuan ke-3 di Inggris Terakhir Bertemu Ratu Elizabeth II

9 September 2022

Ratu Elizabeth menyambut Liz Truss selaku Perdana Menteri Inggris yang baru, di Kastil Balmoral, Skotlandia, Inggris 6 September 2022. Biasanya pertemuan ini digelar di Istana Buckingham, tetapi kali ini berbeda setelah Ratu berusia 96 tahun itu melewatkan banyak acara di kalender kerajaan karena kondisi kesehatannya. Jane Barlow/Pool via REUTERS
Liz Truss Perdana Menteri Perempuan ke-3 di Inggris Terakhir Bertemu Ratu Elizabeth II

Sebelum Liz Truss dilantik Ratu Elizabeth II, Inggris pernah memiliki dua perdana menteri perempuan lain, yaitu Margaret Thatcher dan Theresa May.


Boris Johnson Mundur, Ini Sederet Perdana Menteri Inggris yang Mengundurkan Diri

9 Juli 2022

Pesta Brexit, PM Boris Johnson meneguk anggur merah salah satu termahal di dunia dan memukul gong antik di Downing Street 10, kantornya pada Sabtu malam, 1 Februari 2020.
Boris Johnson Mundur, Ini Sederet Perdana Menteri Inggris yang Mengundurkan Diri

Boris Johnson mundur pada 7 Juli 2022. Sebelumnya tak sedikit Perdana Menteri Inggris yang mundur dari jabatannya, Theresa May sampai Winston Churchil


Bandingkan Ukraina dengan Brexit, Boris Johnson Banjir Kecaman

21 Maret 2022

Bandingkan Ukraina dengan Brexit, Boris Johnson Banjir Kecaman

Boris Johnson mendapat kecaman setelah membandingkan Brexit dengan perang Ukraina.


M15 Ungkap Intelijen Cina Menyusup di Parlemen Inggris

14 Januari 2022

Matahari terbit di atas Gedung Parlemen di London, Inggris 9 Juni 2017. [REUTERS / Hannah McKay]
M15 Ungkap Intelijen Cina Menyusup di Parlemen Inggris

Lembaga keamanan dalam negeri Inggris, M15, memperingatkan aktivitas intelijen Cina, Christine Lee yang dekat dengan anggota parlemen


Boris Johnson Minta Maaf karena Lindungi Anggota Partai Konservatif yang Korupsi

9 November 2021

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberikan pembaruan tentang pembatasan santai yang diberlakukan di negara itu selama pandemi penyakit virus corona (COVID-19) pada konferensi pers di dalam Downing Street Briefing Room di London, Inggris 12 Juli 2021. [Daniel Leal-Olivas/ Kolam renang melalui REUTERS]
Boris Johnson Minta Maaf karena Lindungi Anggota Partai Konservatif yang Korupsi

Pemerintahan Boris Johnson meminta maaf karena berupaya melindungi anggota parlemen Partai Konservatif dengan mengubah aturan pencegahan korupsi.