Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Theresa May Minta Brexit Ditunda Hingga Juni, Apa Reaksi UE?

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PM Inggris Theresa May akan meminta ke Uni Eropa agar Brexit ditunda hingga tiga bulan ke depan, setelah proposalnya ditolak parlemen.

Tiga tahun pasca-referendum Inggris untuk bercerai dengan Uni Eropa, nasib Brexit belum menemui titik terang. PM May berkali-kali merevisi proposal Brexit-nya yang berulang kali ditolak parlemen Inggris.

Inggris memiliki waktu sepekan sebelum batas waktu Brexit pada 29 Maret. Selasa kemarin, dua hari sebelum KTT penting Uni Eropa, May menulis surat kepada Presiden Dewan Eropa Donald Tusk untuk meminta penundaan, menurut laporan Reuters, 20 Maret 2019.

Baca: Parlemen Inggris Tolak No Deal Brexit, Apa Rencana Theresa May?

Namun, menurut juru bicaranya, May tidak mengungkapkan berapa lama penundaan, tetapi mengatakan dia percaya penundaan harus sesingkat mungkin.

May sebelumnya memperingatkan parlemen bahwa jika parlemen tidak meratifikasi kesepakatannya, dia akan meminta untuk menunda Brexit hingga 30 Juni, sebuah langkah yang dikhawatirkan pendukung Brexit akan membahayakan seluruh perceraian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Negara-negara anggota UE lainnya sedang membahas dua opsi utama, yakni penundaan dua hingga tiga bulan, jika May membujuk mereka, dia bisa mendapatkan kesepakatan di dalam negeri, atau lebih lama jika dia menerima menyusun ulang dari perjanjian itu.

Ketua perunding Uni Eropa, Michel Barnier, mengatakan perpanjangan hanya akan masuk akal jika meningkatkan kemungkinan kesepakatan May diratifikasi oleh House of Commons (parlemen Inggris).

Dia mengatakan biaya ekonomi dan politik dari keterlambatan terhadap UE juga harus dipertimbangkan.

Baca: Apa Saja yang Akan Terjadi di Inggris Jika Brexit Gagal?

Sementara seorang pejabat di kantor Kepresidenan Emmanuel Macron mengatakan, Prancis siap memveto permintaan Inggris untuk menunda Brexit karena bisa membahayakan lembaga-lembaga Uni Eropa.

Editor politik BBC, Laura Kuenssberg, mengatakan Theresa May akan meminta perpanjangan Brexit hingga 30 Juni, yang dapat memberinya kesempatan lagi untuk meloloskan kesepakatannya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

11 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

14 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

1 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

1 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

2 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

3 hari lalu

Petugas polisi berdiri selama protes yang oleh penyelenggara disebut sebagai
Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

3 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

5 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

5 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.